Parade Hantu Siang Bolong: Kumpulan Reportase Jurnalistik Menyoal Soal Mitos dan Lokalitas. Perhatian pada detail merupakan salah satu jurus yang diajarkan banyak sekolah jurnalisme, serta diulang-ulang pada materi pelatihan menulis (berita). Tapi, nyatanya, tak semua produk jurnalistik berhasil menangkap detail secara piawai. Sebab, sebelum sampai ke sana, ada satu prasyarat yang tampaknya harus dikuasai terlebih dulu oleh seorang jurnalis. Hal itu adalah kepekaan.
Kepekaan Titah menjadi pembeda utama, sehingga laporan tentang pentas seni tradisi menikahkan bongkahan batu, tarian memanggil roh halus di Banyumas, atau cerita soal desa di Yogyakarta yang dihuni oleh hanya tujuh keluarga, memiliki daya gedor lebih buat pembaca. Bukan sekadar karena bahan dasar cerita "dari sononya" sudah menarik. Tidak. Percayalah, di tangan jurnalis yang belum mengasah kepekaan, cerita-cerita di atas hanya akan mengejar aspek sensasional, serta justru tidak menangkap pergolakan batin mereka yang menjadi subjek ceritanya.
268 hlm
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
2 rating • 0 ulasan
5
(2)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan