Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 2
Subtotal
Rp649.000
Box set Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1 dan 2 - Sukarno Buku Asli
Rp649.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Bokset Dibawah Bendera Revolusi Jilid 1 dan 2 - Sukarno Buku Asli
Penulis Ir Sukarno
Penerbit Media Pressindo
Isbn 978-979-461-837-0
Tebal 700 dan 766 halaman
Ukuran 18x26 cm
Harga 750.000 disc 649.000
Sinopsis
Gugatan dari Kaleng Rombeng demikianlah Majalah Tempo memberikan judul tulisan resensi mengenai Soekarno, yang bagi bangsa Indonesia familiar dengan sebutan Bung Karno. sebuah Panggilan yang menurutnya cukup mewakili semangat egalitarian jauh dari semangat feodalisme yang mengungkung bangsanya, seperti halnya panggilan "che" di Amerika Latin. Berikut tulisan sebagaimana hasil liputan Tempo: ...BAGI Soekarno, kaleng rombeng berbau pesing adalah alat buang hajat sekaligus sarana menuangkan pikiran. Di penjara Banceuy, Bandung, 1930, tiap malam lelaki itu menjadikan kaleng itu sebagai meja sekaligus tadah buang hajat. Jika pagi tiba, ketika ia diizinkan meninggalkan sel, dibawanya kaleng itu ke kamar mandi untuk dibersihkan. Setelah itu, dengan dilapisi beberapa lembar kertas, ia pakai lagi sebagai meja untuk menulis. Hampir setahun di Banceuy, berlembar-lembar tulisan lahir di atas kaleng pesing itu. Salah satunya adalah pembelaan yang kemudian disebutIndonesia Menggugat. Dalam pleidoinya itu, Soekarno berbicara tentang penderitaan rakyat setelah tiga setengah abad dihisap koloni Belanda. Ia juga berbicara mengenai pendirian Partai Nasional Indonesia dan pergerakan yang dipercayainya dapat membebaskan Indonesia dari kolonialisme dan imperialisme. Bahasanya lugas, tapi nadanya menyala-nyala. Ketika membacanya dalam 19 kali persidangan di Jalan Landraad, Bandung, gedung itu sesak oleh itu bahkan sempat diterbitkan dalam selusin bahasa di dataran Eropa.
Buku baru original
Penulis Ir Sukarno
Penerbit Media Pressindo
Isbn 978-979-461-837-0
Tebal 700 dan 766 halaman
Ukuran 18x26 cm
Harga 750.000 disc 649.000
Sinopsis
Gugatan dari Kaleng Rombeng demikianlah Majalah Tempo memberikan judul tulisan resensi mengenai Soekarno, yang bagi bangsa Indonesia familiar dengan sebutan Bung Karno. sebuah Panggilan yang menurutnya cukup mewakili semangat egalitarian jauh dari semangat feodalisme yang mengungkung bangsanya, seperti halnya panggilan "che" di Amerika Latin. Berikut tulisan sebagaimana hasil liputan Tempo: ...BAGI Soekarno, kaleng rombeng berbau pesing adalah alat buang hajat sekaligus sarana menuangkan pikiran. Di penjara Banceuy, Bandung, 1930, tiap malam lelaki itu menjadikan kaleng itu sebagai meja sekaligus tadah buang hajat. Jika pagi tiba, ketika ia diizinkan meninggalkan sel, dibawanya kaleng itu ke kamar mandi untuk dibersihkan. Setelah itu, dengan dilapisi beberapa lembar kertas, ia pakai lagi sebagai meja untuk menulis. Hampir setahun di Banceuy, berlembar-lembar tulisan lahir di atas kaleng pesing itu. Salah satunya adalah pembelaan yang kemudian disebutIndonesia Menggugat. Dalam pleidoinya itu, Soekarno berbicara tentang penderitaan rakyat setelah tiga setengah abad dihisap koloni Belanda. Ia juga berbicara mengenai pendirian Partai Nasional Indonesia dan pergerakan yang dipercayainya dapat membebaskan Indonesia dari kolonialisme dan imperialisme. Bahasanya lugas, tapi nadanya menyala-nyala. Ketika membacanya dalam 19 kali persidangan di Jalan Landraad, Bandung, gedung itu sesak oleh itu bahkan sempat diterbitkan dalam selusin bahasa di dataran Eropa.
Buku baru original
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan