Komunitas Cina Dan Perkembangan Kota Surabaya Abad 18 sampai 20 - Handinoto Buku Asli
Penulis Handinoto Penerbit Ombak ISBN 9796029376380 Tebal 409 halaman Ukuran 16x24 cm Harga 100.000 disc 88.800
SINOPSIS
Surabaya adalah kota kedua terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Berbeda sekali dengan kota-kota pedalaman yang dulunya mempunyai penduduk relatif homogen, sebagai kota pelabuhan yang terletak di Pantai Utara Jawa, penduduk kotanya sejak awal sangat heterogen atau majemuk. Salah satu pendatang yang paling tua di Surabaya adalah orang Cina. Kehadirannya di satu kota ditandai dengan daerah permukiman yang sering disebut sebagai Pecinan.Selain suasananya yang khas, daerah Pecinan selalu ditandai dengan bangunan yang disebut sebagai kelenteng. Kelenteng bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga mencerminkan ungkapan lahiriah masyarakat yang mendukungnya. Oleh karena itu, suatu penyelidikan mengenai kelenteng dapat memberikan sumbangan sangat berharga untuk memahami sejarah sosial masyarakat yang bersangkutan