Membangun Halaman Depan Bangsa Catatan Blog Prajurit Perbatasan

Membangun Wilayah Perbatasan Halaman Depan Bangsa
Jumlah halaman-378 halaman
ISBN-978-602-1032-59-6
Cetakan ke -3

Kepulauan Nusantara Kawasan perlintasan perdagangan dunia yang strategis, Posisi ini bisa dimanfaatkan oleh negara tetangga. Singapura dan Malaysia, yang mampu menyuguhkan layanan, sarana dan prasarana kelas dunia serta keramah tamahan dari timur. Padahal dari segi apapun, kalau Indonesia bisa berbuat serupa sejatinya bisa lebih unggul dan disukai.

Pembangun Wilayah Perbatasan sudah dimulai sejak Orde Baru setelah Indonesia dan Malaysia kembali bersahabat setelah selesainya era “konfrontasi” tegasnya sejak 11 Agustus 1966.Perbatasan kini sudah berubah, sudah punya jalan parallel Perbatasan; semua PLBN nya telah dibangun kembali dengan semangat Baru. Jalur Tol Laut sudah menjangkau semua wilayah perbatasan.Pemda Kaltara sudah pula membangun Toko Perbatasan. Kita percaya Pemda Perbatasan akan berkolaborasi dengan para Pebisnis Grosiran, seperti AlfaMart IndoMart, BUMN dan juga Bulog Untuk memastikan bahwa produk Indonesia bisa jadi unggul diperbatasan. Menjadikan PLBN jadi area bisnis bertetangga. Kita tahu bahwa BTA ( Border Trade Agreement) antara kedua Negara kini sudah perlu di perbaharui. Kita percaya kedua Negara akan mampu memberikan layanan yang baik bagi warga Perbatasan.
Dari sisi ekonomi perbatasan kini terus didukung dengan sarana infrastruktur dan regulasi yang fungsional yang bisa menghadirkan para pengusaha, penggiat bisnis di wilayah perbatasan. Pada lokasi-lokasi tertentu di perbatasan kini sudah didukung dengan kehadiran Lapangan Terbang yang mampu dimanfaatkan bagi pergerakan logistik nasional, dan juga sarana yang bisa dimanfaatkan untuk pertahanan, bisa dimanfaatkan pesawat tempur bagi pengamanan wilayah. Di perbatasan kini sudah ada berbagai sarana ekonomi, baik berupa Ekonomi Khusus, gerai perdagangan atau Toko Indonesia yang mampu memberikan kesejahteraan bagi warga perbatasan. Suatu Saat Perbatasan Jadi Halaman Depan Bangsa.