Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan Blog Prajurit Perbatasan

Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan
Jumlah halaman- 354 halaman
ISBN-978-602-1032-57-9
Cetakan ke-4

Perbatasan kini sudah terbuka sudah ada jalan parallel perbatasan, sudah ada PLBN yang megah dan mengesankan. PLBN kini sudah dan akan menjadi pusat-pusat bisnis dan pariwisata perbatasan. Pertahanan di Perbatasan harus dilihat sebagai fungsi-fungsi yang bersifat permanen. Yang selalu dinamis itu datangnya dari Analisis ANCAMAN THREAT ASSESSMENT yang mempengaruhi besaran sumber daya & kekuatan yang diperlukan dan bagaimana kekuatan itu diorganisir untuk keperluan pertahanan. Pertahanan & Pengamanan di Perbatasan, terkoordinasi, terdeteksi& dpt diaksi setiap saat sesuai dinamika di semua wilayah Batas RI idealnya pada dua trouble sport setingkat Kompi dalam waktu yang bersamaan.
Pertahanan Negara tergelar dalam kerangka pertahanan darat, laut dan Udara. Kogabwilhan- Kodam-kodam atau Kotama Darat; di Laut sudah ada 4 Koarmada Laut dan 2 Kotama Udara. Perbatasan ada dalam kendali Mabes TNI serta punya Pos-pos di sepanjang perbatasan. TNI punya Pusat Kendali pemantauan, monitoring, serta menggerakkan pasukan ke “truble Spot” di seluruh Perbatasan. Pertahanan & Pengamanan di Perbatasan. Idealnya Terkoordinasi secara Nasional, serta berbagai Pos Monitoring Perbatasan. Setiap Intruder terdeteksi, pantau dan diselesaikan oleh Pos Pengamanan Terdekat.
Hebat lagi. Kalau Pertahanan Udara & Kodam Perbatasan Punya kemampuan mengirimkan Pasukan setingkat Regu ke dua Trouble Spot secara bersamaan di Perbatasan. Keterbatasan yang ada biasanya ada pada Kemampuan “deliveri”nya. TNI masih membutuhkan pesawat, heli dan Kapal agar setiap saat bisa digerakkan kemana saja ke seluruh negeri termasuk Perbatasan.
Keterbatasan yang ada bisa jadi pada Kemampuan deliverinya. TNI jelas membutuhkan pesawat, heli dan Kapal yang setiap saat bisa dipostingkan kemana saja. Sebenarnya kalau kepentingan ini bisa memanfaatkan industeri dalam negeri maka persoalannya jadi selesai.