Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 1
Subtotal
Rp79.999
Why? Ruth benedict The chrysanthemum and the sword buku anak Humanitie
Rp79.999
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Kondisi segel dan original
WHY? THE CHRYSANTHEMUM AND THE SWORD (RUTH BENEDICT) ; Pengarang: YEARIMDANG ; Deskripsi : Saat Perang Dunia II, Amerika Serikat bingung bagaimana mengontrol Jepang. Hal ini dikarenakan tentara Jepang yang selama perang melakukan penyerangan hingga aksi bunuh diri tiba-tiba berubah sikap bersahabat kepada tentara Amerika setelah menjadi tawanan, sehingga inilah yang membuat Amerika tidak mengerti sikap orang-orang Jepang. Karena itulah pemerintah Amerika meminta bantuan penyelidikan tentang Jepang kepada Ruth Benedict yang merupakan seorang Antropolog. Hasil laporannya dinamakan “Patterns of Japanese Culture”.
Dan laporan ini dijadikan buku yang berjudul “The Chrysanthemum and The Sword”. Banyak orang yang mengapresiasi Benedict yang telah berhasil mencatat secara detail tentang Jepang dan masyarakatnya dengan objektif. Saat menulis laporan, Benedict meminta agar tidak melihat aktivitas orang-orang Jepang dari sudut pandang Amerika. Hal ini dikarenakan dia ingin dilihat secara alami seperti pandangan orang-orang negeri lain. *Bunga seruni di Jepang merupakan bunga yang melambangkan keluarga kerajaan sehingga memberikan kesan serius dan elegan. Bunga seruni dalam “The Chrysanthemum and The Sword” mengibaratkan penampilan orang Jepang yang murni dan mengutamakan kasih sayang serta keindahan.
Pedang memberikan kesan bahwa orang Jepang yang memberikan penghormatan terbaik bagi pahlawan yang gugur dalam perang, sehingga Benedict memberikan judul kepada hasil laporan penelitiannya dengan “The Chrysanthemum and The Sword” yang memiliki arti dualisme kepribadian orang Jepang yang menghormati pedang dan mencintai bunga seruni.
WHY? THE CHRYSANTHEMUM AND THE SWORD (RUTH BENEDICT) ; Pengarang: YEARIMDANG ; Deskripsi : Saat Perang Dunia II, Amerika Serikat bingung bagaimana mengontrol Jepang. Hal ini dikarenakan tentara Jepang yang selama perang melakukan penyerangan hingga aksi bunuh diri tiba-tiba berubah sikap bersahabat kepada tentara Amerika setelah menjadi tawanan, sehingga inilah yang membuat Amerika tidak mengerti sikap orang-orang Jepang. Karena itulah pemerintah Amerika meminta bantuan penyelidikan tentang Jepang kepada Ruth Benedict yang merupakan seorang Antropolog. Hasil laporannya dinamakan “Patterns of Japanese Culture”.
Dan laporan ini dijadikan buku yang berjudul “The Chrysanthemum and The Sword”. Banyak orang yang mengapresiasi Benedict yang telah berhasil mencatat secara detail tentang Jepang dan masyarakatnya dengan objektif. Saat menulis laporan, Benedict meminta agar tidak melihat aktivitas orang-orang Jepang dari sudut pandang Amerika. Hal ini dikarenakan dia ingin dilihat secara alami seperti pandangan orang-orang negeri lain. *Bunga seruni di Jepang merupakan bunga yang melambangkan keluarga kerajaan sehingga memberikan kesan serius dan elegan. Bunga seruni dalam “The Chrysanthemum and The Sword” mengibaratkan penampilan orang Jepang yang murni dan mengutamakan kasih sayang serta keindahan.
Pedang memberikan kesan bahwa orang Jepang yang memberikan penghormatan terbaik bagi pahlawan yang gugur dalam perang, sehingga Benedict memberikan judul kepada hasil laporan penelitiannya dengan “The Chrysanthemum and The Sword” yang memiliki arti dualisme kepribadian orang Jepang yang menghormati pedang dan mencintai bunga seruni.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan