Kepercayaan yang dinyatakan dalam Alkitab mutlak bersifat monoteistis. Pesan Allah kepada umat manusia terutamanya ialah panggilan untuk percaya kepada Yahweh, satu-satunya Allah Israel. Monoteisme berakar dalam hukum Taurat dan kitab para nabi, serta tumbuh subur dalam kehidupan umat Allah. Yesus mengungkapkan monoteisme keyahudiannya ketika dia berdoa, "Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."
Namun, pada abad kedua, komitmen kepada monoteisme mulai lenyap di dalam jemaat kecuali hanya namanya saja. Jemaat tersebut secara predominan telah menjadi jemaat bukan Yahudi dan resptif terhadap cara pemikiran kafir yang politeistis, suatu perkembangan yang pada akhirnya berpuncak pada perumusan trinitaris di Nikea.
Buku ini merupakan kajian rinci atas monoteisme Alkitabiah dan klaim-klaim trinitarianisme terhadap monoteisme. Kajian ini memberikan perhatian khusus kepada teks-teks, terutamanya "Prolog Injil Yohanes 1: 1-18, yang kerap kali digunakan untuk menyangga doktrin trinitaris. Buku ini diakhiri dengan nada gembira yang mengemukakan berkat-berkat mulia bagi umat Allah dalam kebenaran bahwa Firman itu telah menjadi daging di dalam Yesus Kristus dan diam di antara kita.