“Allah telah memilihmu, dengan menciptakanmu begitu suci. Ia telah memilihmu di antara semua wanita di dunia!” (Maryam, hal.209) .
Dari judulnya, nampak sekilas yang menjadi tokoh sentral di dalam buku setebal 463 halaman ini adalah Maryam, bunda suci sang Nabi. Bersampulkan semangkuk buah surga, yang berisikan bua-buahan segar, dan berwarna cerah menunjukkan salah satu kisah yang termaktub dalam buku ini . Tidak sekedar sebuah buku dengan cerita yang monoton tentang seorang yang menjadi teladan seluruh perempuan di muka bumi. Namun, buku ini juga menyajikan kisah-kisah tokoh suci lainnya yang tentu saja memiliki hubungan erat dengan bunda Maryam, sebut saja Imran dan Hanna (orang tua Maryam), lalu Nabi Zakaria dan al-Isya (Paman dan Bibi Maryam), Yusuf, dan tentu saja nabi Isa as putra Maryam, serta beberapa tokoh lain yang membawa kisah hikmah penyejuk hati . Buku ini menjadi sangat menarik bagi perempuan-perempuan yang hendak menjadi ibu bahkan sekarang telah menjadi ibu. Proses pendidikan dan pengasuhan yang diterima dan akhirnya dilakukan pula oleh Bunda Maryam saat membesarkan nabi Isa as harusnya bisa menjadi contoh teladan untuk segenap ibu dan calon ibu di muka bumi .
“Jiwa kesatria adalah sebuah sifat. Dengan jiwa itu ada beberapa kaum wanita telah menunjukkan diri sebagai seorang kesatria.” (hal. 236) .