Kitab Al-asybah wan nazhair

Imam Jalaluddin as-Suyuthi (911 H/1505 M) menulis kitab al-Asybah wa an-Nazhair Fi Qawaid wa Furu'i Fiqh asy-Syafi'iyyah, dengan mengambil intisari kitab tentang kaidah fikih yang pernah ditulis Ulama sebelum masa beliau, kemudian mengolahnya dan menyajikannya dengan rumusan kaidah yang lebih sederhana, sistematis, dan mudah dipahami. Beliau pun menyajikan diskusi analitis mengenai terapan kaidah fiqh ini dari para Ulama, seraya mengutip ayat Al-Qur’an dan hadits yang berkaitan dengan materi fiqih tersebut.
Ada tujuh pembahasan dalam kitab ini. Pada bagian awal, disebutkan 5 (lima) kaidah pokok; bagian kedua menguraikan kaidah-kaidah furu' yang mengemuka sebagai konsekuensi dari rumusan kaidah pokok; bagian ketiga perbincangan ulama mengenai kaidah-kaidah yang tidak disepakati keabsahannya; bagian keempat pembahasan yurisprudensi hukum yang lumrah terjadi, dan yang semestinya diketahui oleh pengkaji fiqh; bagian kelima standar umum dalam mengenai pengetahuan fiqh; bagian keenam kaidah yang rancu dalam perbincangan Ulama yang disebabkan perbedaan istilah yang mirip tetapi memiliki konsekuensi hukum yang berbeda; bagian keenam mengulas tema-tema lain yang berkaitan dengan pendapat Ulama dan ulasan mengenainya.