Kitab Fathul Qorib Ini naskahnya sudah bersyakal atau berharokat, dengan tujan sebagai bahan Moqobalah (perbandingan) kepada para pemula (santri) sehingga belajrnya tetap mengacu pada teks kitab salaf, dan kitab ini sebagai pendukung, untuk bahan latihan membaca kitab salaf dengan baik dan benar. =============================== Kitab ini terkenal dengan nama “Fathu Al-Qorib” (فتح القريب). Nama lengkapnya “Fathu Al-Qorib Al-Mujib Fi Syarhi Alfazhi At-Taqrib” (فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب). Nama lainnya “Al-Qoulu Al-Mukhtar Fi Syarhi Ghoyah Al-Ikhtishor” (القول المختار في شرح غاية الاختصار). Pengarangnya sengaja membuat dua nama ini karena manuskrip matan Abu Syuja’ yang beliau temui kadang menyebut matan itu dengan nama “At-Taqrib” dan kadang menyebutnya “Ghoyatu Al-Ikhtishor”. Dalam pembicaraan, kadang “Fathu Al-Qorib” disebut secara makna dengan nama “Syarah Ibnu Qosim Al-Ghozzi”. Tentang makna “fathu” dalam judul kitab, sudah pernah saya ulas dalam artikel yang berjudul “Mengapa Nama Kitab Banyak yang Diawali Fathu?”.
Kitab “Fathu Al-Qorib” adalah kitab fikih bermazhab Asy-Syafi’i yang merupakan syarah matan terkenal bernama “matan Abu Syuja’” atau yang juga populer dengan nama “At-Taqrib” (resensi lebih dalam tentang matan Abu Syuja’ bisa dibaca pada artikel saya yang berjudul “Mengenal Matan Abu Syuja’”). Demikian terkenal dan pentingnya kitab ini sampai ia dijuluki “At-Tuhfah Ash-Shoghiroh” (“Tuhfah” kecil), seakan-akan kitab “Fathu Al-Qorib” adalah versi mini dari “Tuhfatu Al-Muhtaj” karya Ibnu Hajar Al-Haitami. Kita sudah tahu bagaimana besar kedudukan dan pentingnya kitab “Tuhfatu Al-Muhtaj” di kalangan ulama Asy-Syafi’iyyah (resensi lebih dalam tentang kitab “Tuhfatu Al-Muhtaj” bisa dibaca pada artikel saya yang berjudul “Mengenal Kitab Tuhfatu Al-Muhtaj Karya Ibnu Hajar Al-Haitami”).
Pengarangnya bernama Ibnu Qosim Al-Ghozzi (ابن قاسم الغزي) atau kadang dikenal juga dengan nama Ibnu Al-Ghorobili (ابن الغرابيلي). Nama lengkapnya, Syamsuddin Abu ‘Abdillah Muhammad bin Qosim Al-Ghozzi. Beliau lahir di bulan Rojab di Ghozzah pada tahun 859 H. Di kota itu pula beliau tumbuh. Hanya saja, pada tahun 881 H beliau memutuskan keluar kampung untuk merantau dan menuntut ilmu ke Mesir sampai akhirnya menjadi ulama yang disegani.