Pemenang - 2020 Early Career Book Prize, ASAA (Asian Studies Association of Australia)
Kekerasan antikomunis yang melanda Indonesia pada 1965-66 menyebabkan angka kematian yang sangat tinggi khususnya di daerah Jawa Timur. Hal tersebut juga mengubah kehidupan ratusan ribu penyintas yang selama beberapa dekade harus menghadapi persekusi, pemenjaraan, dan kekerasan. Dalam buku ini, Vannessa Hearman mengkaji kerugian korban jiwa dan dampak sosial dari kekerasan antikomunis dari berbagai sisi politik yang berbeda.
Kontribusi utama dari buku ini adalah kajian atas pengalaman orang-orang Kiri. Melalui wawancara, rekaman arsip, serta laporan pemerintah dan militer, Vannessa menelusuri kehidupan sejumlah individu menyusul upaya mereka untuk membangun basis pertahanan di kawasan Blitar Selatan, Jawa Timur, serta perjalanan mereka selama berada dalam penjara dan pusat tahanan atau dalam persembunyian dan penyamaran bawah tanah. Vannessa juga memberikan pemahaman baru terkait relasi antara tentara dengan pendukungnya dari masyarakat sipil.
Dewasa ini, pembunuhan massal yang pernah terjadi di Indonesia mendapatkan lebih banyak perhatian, tetapi para peneliti mengalami kesulitan untuk mengatasi tantangan keterbatasan arsip yang tersedia serta stigma yang berkaitan dengan keanggotaan partai komunis. Dengan mengkaji peristiwa yang terjadi di satu provinsi dan berfokus pada pengalaman individu, Vannessa telah mengambil langkah jauh ke depan—pada arah pemahaman yang lebih baik tentang periode masa lalu Indonesia yang kelam.
***
JUDUL: Makam Tanpa Nama: Mati dan Bertahan Hidup di Tengah Kekerasan Antikomunis di Jawa Timur PENULIS: Vannessa Hearman PENERJEMAH: Dhianita Kusuma Pertiwi PENYUNTING: M. Dandy ILUSTRATOR: Zalsabilla Putri F. PERANCANG GRAFIS: Petik Std. PENERBIT: Footnote Press TAHUN: September, 2024 TEBAL: xviii + 346 hlm. DIMENSI: 14 x 20 cm KATEGORI: Nonfiksi / Terjemahan ISBN: 978-623-88718-1-0