Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 1
Subtotal
Rp1.470.000
Permata Lepas Batu Meteor LP-111
Rp1.470.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: TEXTITE METEORITE
Dimensi :
Lebar : 3,4 cm
Panjang : 4,8 cm
Tebal : 2,1 cm
Tektit
Nama Lokal : Satam, Kelutut, Meteor
Kekerasan : 6 Mohs
Umur : App. 700.000 tahun
Asal : Belitung, Banjar, Sragen
Tektit atau Batu Satam cukup digandrungi penggemar batu mulia. Warnanya dominan hitam. Permukaannya tidak rata, sekilas tampak seperti batu penuh ukiran. Setelah digosok, Satam tampil mengilap dan menawan seperti batu permata. Di komunitas pegiat batu mulia Indonesia, batu ini disebut juga Batu Meteor. Batu gelap mengkilap ini merupakan kebanggaan masyarakat Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Adapun beberapa daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi Batu Satam seperti Banjar dan Sragen. Namun keberadaannya kini sudah terbatas.
Selain Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki material Batu Satam misalnya Australia, Cekoslowakia, Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Arab Saudi, dan lain-lain. Para ahli geologi menyebut batu jenis ini Tektites (Tektit). Di beberapa negara, Tektit ditemukan tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga hijau (disebut Moldavite di Cekoslowakia).
Mengenai proses terjadinya, terdapat dua pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa Tektit adalah meteor yang memasuki atmosfir bumi dan pecah menjadi serpihan yang jatuh di daerah tertentu. Pendapat kedua beranggapan bahwa Tektit tercipta dari batuan di permukaan bumi yang meleleh dan terlempar akibat benturan meteor yang bertekanan dan bertemperatur tinggi.
Visit
Our Gallery : Jalan Pajajaran 145, Bandung
Lebar : 3,4 cm
Panjang : 4,8 cm
Tebal : 2,1 cm
Tektit
Nama Lokal : Satam, Kelutut, Meteor
Kekerasan : 6 Mohs
Umur : App. 700.000 tahun
Asal : Belitung, Banjar, Sragen
Tektit atau Batu Satam cukup digandrungi penggemar batu mulia. Warnanya dominan hitam. Permukaannya tidak rata, sekilas tampak seperti batu penuh ukiran. Setelah digosok, Satam tampil mengilap dan menawan seperti batu permata. Di komunitas pegiat batu mulia Indonesia, batu ini disebut juga Batu Meteor. Batu gelap mengkilap ini merupakan kebanggaan masyarakat Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung. Adapun beberapa daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi Batu Satam seperti Banjar dan Sragen. Namun keberadaannya kini sudah terbatas.
Selain Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki material Batu Satam misalnya Australia, Cekoslowakia, Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Arab Saudi, dan lain-lain. Para ahli geologi menyebut batu jenis ini Tektites (Tektit). Di beberapa negara, Tektit ditemukan tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga hijau (disebut Moldavite di Cekoslowakia).
Mengenai proses terjadinya, terdapat dua pendapat. Pendapat pertama menyebutkan bahwa Tektit adalah meteor yang memasuki atmosfir bumi dan pecah menjadi serpihan yang jatuh di daerah tertentu. Pendapat kedua beranggapan bahwa Tektit tercipta dari batuan di permukaan bumi yang meleleh dan terlempar akibat benturan meteor yang bertekanan dan bertemperatur tinggi.
Visit
Our Gallery : Jalan Pajajaran 145, Bandung
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan