Keris Sabuk Inten Mataram Berkelas Gayaman Kayu Nagasari Katalog TMII

Monggo dimaharkan sebuah pusaka berkelas berupa Keris Kode Katalog Museum Pusaka TMII : HWN-46 Dhapur : Sabuk Inten/Carita Keprabon? Tangguh : Mataram/Pajang? Usia : kurang lebih 500 tahun Kondisi Bilah: terbilang utuh korosi tertoleransi, sogokan tembus, pesi ori utuh panjang, sekar kacang-gonjo kokoh Tintingan : sedang-berat Pasikutan/langgam : Birawa Warangka : Gayaman Solo Kayu Nogosari pakem, istimewa dari mranggi jogja yang terkemuka, tanpa finishing, hanya digebek sampai halus Deder : Model Solo, kayu unknown, memakai mendak selut bahan kuningan Pendok : Cukitan model bunton silih asuh kuningan tebal 0,5, prime quality Keterangan : Seluruh perabot diperbarui, yang lama sudah hancur. Kartu katalog museum belum diupdate soal warangkanya. Sabuk Inten dan Carito Keprabon adalah bentuk dhapur keris yang memiliki luk berjumlah 11 (sebelas). Carito keprabon merupakan keris yang cukup langka di eranya. keris ini memiliki ricikan keris yang hampir mirip dengan dapur sabuk inten yang membedakan adalah lambe gajah dimana lambe gajah di sabuk inten hanya satu sedangkan carito keprabon memiliki 2. Pendapat pribadi saya terdapat jejak lambe gajah ke-2 (bagian bawah) walau terkorosi masih cukup terlihat di bagian bawah gandik ada garis paralel. Mengenai tangguh keris sifatnya hanyalah perkiraan dan sering menimbulkan perbedaan. Menurut pendapat saya, keris ini lebih condong kepada tangguh Pajang jika merujuk kepada buku Ensiklopedi Keris akan menemukan ciri-ciri Pasikutannya kemba (luknya longgar, tidak dalam), besinya odol dan garingsing. Pamornya sawetu-wetune, tidak direka tidak dirancang, mubyar memenuhi bilah, kembang kacangnya besar lebar dan kokoh. Monggo jika ada pendapat lain. Seluruh keris-keris kami sudah dicek dan divalidasi oleh kurator museum, dapat dicek kembali keaslian suratnya dengan menelepon atau datang langsung. Pastikan teliti barang dengan baik karena barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan kecuali katalog museum terbukti palsu