Adab Bertemu Salam dan Jabat Tangan PIU ORIGINAL

HARGA SEBELUM DISKON, PER APRIL 2017 NAIK MENJADI 8.000 PER 1 OKTOBER 2018 NAIK MENJADI Rp 9,500
UNTUK PEMBELIAN DIATAS 100, SILAHKAN HUBUNGI MELALUI PESAN UNTUK NEGO HARGA

Penyusun : Abu Muhammad Ibnu Shalih bin Hasbullah
Penerbit : Pustaka Ibnu Umar

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia mengatakan bahwa ada seseorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Apabila salah seorang dari kami berjumpa dengan saudara atau sahabatnya, maka bolehkah ia membungkukkan badan kepada saudaranya itu?" Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak". Laki-laki itu bertanya lagi, "Bolehkah ia memeluk dan menciumnya?" Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Tidak". Laki-laki itu bertanya lagi, "Bolehkah aku memegang tangannya dan menjabat tangannya?" Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Ya".
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr Radhiallahu 'anhuma, bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Islam yang mana yang terbaik?" Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Engkau memberi makanan, dan engkau mengucapkan salam baik kepada orang yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal."
Salam merupakan penyebab yang membawa kepada kecintaan , keimanan, dan masuk Surga.
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Salam Radhiallahu 'anhu, ia berkata, "Sabda Beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam yang pertama kali ku dengar adalah: "Wahai manusia! Tebarkan salam, berikan makanan, hubungkan tali kekeluargaan (silaturrahim), dan shalatlah kalian di saat manusia tidur, maka kalian akan masuk Surga dengan selamat."
Dalam buku kecil ini dijelaskan ada 25 adab-adab Salam.
Selamat meraih ilmu!