Zine Fayruz karya hai rembulan

New mini zine series based on all of my journal that helped me a lot during the hard days. Aku sedang belajar bahasa Arab karena terinsipirasi Bisan dan ada beberapa nama yg menurutku puitis, gender-neutral dan indah untuk menjadi nama zine. Aku sedang bikin zine lainnya berdasarkan nama yg aku suka dan teresonansi dengan isi jurnal yg ingin aku sampaikan. Ini adalah zine lipat 8.

cerita:
Beberapa minggu yg lalu, aku ngobrol dengan Meong tentang zine yg sedang ia garap. Aku bercerita tentang bagaimana sekarang zine2ku terasa berat sekali narasinya : trauma, ketubuhan, how to overcome life stuff. Karena menariknya, di tahun 2013 aku banyak membuat zine ringan dan fiksi “Peri Kebun” “Night Unicorn” “Jagung dan Kentang” “Binatang2 Besar yg Ingin Aku Pelihara” dan tahun-tahun sisanya, kenapa sulit sekali untuk mengetuk dimensi 2013 lagi. Apakah hidup lebih mudah di tahun itu? Atau aku berevolusi? kembali ke spiral, aku percaya semua makhluk hidup mengalami guncangan dari awal tahun ini. Melewati dua bulan ini, aku sudah mati berkali-kali. Menggambar peri kembali adalah tanda aku berevolusi sekali lagi.

Lantas, aku ingat Bisan yg masih bisa “berfungsi” mengabarkan kisahnya—dengan duka kucingnya yg hilang, rumah, teman, saudara, pohon zaitun. Aku merasa semua duka dan luka berhak dibicarakan, tapi kalau ingat Bisan aku pingin hidup, pingin belajar, pingin jadi cahaya, pingin jadi Fayruz : turqoise, berdiri dan hidup lagi.

selamat hari kasih sayang, rasa syukur dan Bisan dan pohon zaitun.