5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
2 rating • 1 ulasan
5(2)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 4
Subtotal
Rp35.000
Memperingati 100 Tahun Penampakan Maria di Fatima
Rp35.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Buku Renungan
BUKU ORIGINAL 100% Baru dan Segel
Memperingati 100 Tahun Penampakan Maria di Fatima
Penerbit : PT. Kanisius
Pengarang : Theresia Srihesti (Threes Emir)
Dimensi : 125 x 190 mm
Berat : 85 gram
Terdiri dari 120 halaman
Harga asli Rp. 35.000,-
Sinopsis :
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa mengenai Maria, tidak pernah cukup. Artinya pembicaraan dan perenungan mengenai Bunda Maria, tidak akan pernah mampu menggali seluruh kekayaan rohani yang terkandung di dalamnya. Tentu saja, pembicaraan dan pengalaman itu tidak dapat dilepaskan dari pengalaman atau penghayatan akan sembah bakti kepada Bunda Maria. Buku yang ditulis oleh Ibu Threes Emir adalah salah satu dari antara sekian banyak buku yang berusaha untuk memberikan makna iman kepada penampakan Bunda Maria di Fatima. Semoga tulisan ini dapat memperkaya perbendaharaan iman umat, dan lebih daripada itu memperdalam sembah bakti kepada Bunda Maria. Pada gilirannya, sembah bakti itu akan mendorong kita untuk meneladan Bunda Maria, yang selalu “menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya” (Luk. 2:52).
Memperingati 100 Tahun Penampakan Maria di Fatima
Penerbit : PT. Kanisius
Pengarang : Theresia Srihesti (Threes Emir)
Dimensi : 125 x 190 mm
Berat : 85 gram
Terdiri dari 120 halaman
Harga asli Rp. 35.000,-
Sinopsis :
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa mengenai Maria, tidak pernah cukup. Artinya pembicaraan dan perenungan mengenai Bunda Maria, tidak akan pernah mampu menggali seluruh kekayaan rohani yang terkandung di dalamnya. Tentu saja, pembicaraan dan pengalaman itu tidak dapat dilepaskan dari pengalaman atau penghayatan akan sembah bakti kepada Bunda Maria. Buku yang ditulis oleh Ibu Threes Emir adalah salah satu dari antara sekian banyak buku yang berusaha untuk memberikan makna iman kepada penampakan Bunda Maria di Fatima. Semoga tulisan ini dapat memperkaya perbendaharaan iman umat, dan lebih daripada itu memperdalam sembah bakti kepada Bunda Maria. Pada gilirannya, sembah bakti itu akan mendorong kita untuk meneladan Bunda Maria, yang selalu “menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya” (Luk. 2:52).
Ada masalah dengan produk ini?