Bahan : Beludru AK Motif Arsitektur Size : 5,6,7,8, 9, 10 Tinggi : 8, 9 , 10 (Jika PESAN TINGGI 8 ATAU 10 KONFIRMASI DULU) Warna : Hitam Motif AK
Untuk Pemesanan dipastikan size dan tinggi yang diinginkan sudah ditentukan silahkan konfirmasi melalui kolom pesan. Terimkasih STANDAR NOMOR PECI M. IMING BERDASARKAN LINGKARAN KEPALA : NOMOR 0 LINGKARAN KEPALA 50 cm NOMOR 1 LINGKARAN KEPALA 51 cm NOMOR 2 LINGKARAN KEPALA 52 cm NOMOR 3 LINGKARAN KEPALA 53 cm NOMOR 4 LINGKARAN KEPALA 54 cm NOMOR 5 LINGKARAN KEPALA 55 cm NOMOR 6 LINGKARAN KEPALA 56 cm NOMOR 7 LINGKARAN KEPALA 57 cm NOMOR 8 LINGKARAN KEPALA 58 cm NOMOR 9 LINGKARAN KEPALA 59 cm NOMOR 10 LINGKARAN KEPALA 60 cm
Nama peci M Iming sepertinya sudah jadi legenda. Inilah peci tiga zaman yang sudah ada sejak pendudukan Belanda, Jepang, kemerdekaan, hingga sekarang. Usianya pun sudah hampir seabad. Di tahun 1918, M. Iming atau Mas Iming, lelaki kelahiran Pekalongan tahun 1888 ini mulai membuka usaha sebagai tukang pembuat peci. Kala itu Mas Iming membuat peci di pinggir jalan atau kaki lima, dijajakan di atas meja kayu bekas peti sabun. Tempat berjualan itu persis di depan tembok dengan tulisan Toekang Kopeah yang kini kusam dan memudar. Pembelinya tak tanggung-tanggung hingga pejabat negara. Bahkan konon Presiden Soekarno pun sempat membeli peci ke Mas Iming.
Kekhasan Peci M. Iming itu sudah ada sejak dulu, kualitasnya yang sama dari dulu hingga sekarang. Komponen dasar peci yang disebut "Racekan" tidak pernah dirubah bahan dasar kain keras dan bahan impor sehingga bisa lebih awet dan tahan lama. Seiring berjalannya waktu, motif-motif yang dijajakanpun kian berkembang. kualitasnya tidak bisa dibandingkan dengan merk lain. Kualitas Peci M. Iming tetap yang terbaik.