Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 1
Subtotal
Rp1.250.000
Tombak Pusaka Dapur Biring – Pamor Pedaringan Kebak
Rp1.250.000
- Kondisi: Bekas
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Kuno Antik Jadul
Tombak Pusaka Dapur Biring – Pamor Pedaringan Kebak
Menelusuri Keistimewaan Tombak Biring
Tombak pusaka memiliki nilai historis yang mendalam dalam budaya Jawa, tidak hanya sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, perlindungan, dan filosofi hidup. Salah satu bentuk yang cukup langka dan bernilai tinggi adalah tombak dengan dapur Biring, seperti yang terlihat pada pusaka ini.
Dapur Biring memiliki ciri khas bilah lurus, melebar di bagian tengah, dan meruncing pada ujungnya. Bentuk ini memberikan kesan tegas, kokoh, dan siap menusuk, yang dalam filosofi Jawa melambangkan keteguhan prinsip dan keberanian menghadapi tantangan. Selain itu, bentuk bilah yang kuat menegaskan bahwa tombak ini kemungkinan digunakan dalam konteks perlindungan atau sebagai lambang kewibawaan.
Pamor Pedaringan Kebak: Simbol Keberlimpahan
Pamor pada tombak ini adalah Pedaringan Kebak, yang secara harfiah berarti "wadah beras yang penuh". Pamor ini memiliki pola yang menutupi hampir seluruh bilah tanpa ruang kosong, mencerminkan filosofi kesejahteraan, kemakmuran, dan rezeki yang tidak pernah putus. Dalam tradisi Jawa, pusaka dengan pamor ini sering dikaitkan dengan pemilik yang memiliki kehidupan yang stabil, ekonomi yang cukup, dan ketentraman batin.
Dimensi & Material
Panjang bilah: ±29 cm
Panjang total dengan pesi: ±41 cm
Material: Besi pamor lipatan khas tosan aji
Kondisi: Terawat dengan baik, pamor jelas terlihat setelah diwarangi
Nilai Historis & Makna Filosofis
Dalam sejarah Jawa, tombak pusaka sering digunakan oleh para bangsawan, pemimpin perang, atau tokoh spiritual sebagai sarana perlindungan dan perlambang kekuatan. Kombinasi dapur Biring dengan pamor Pedaringan Kebak memberikan pesan yang kuat: pemiliknya diharapkan memiliki kekuatan dalam memimpin, sekaligus diberikan berkah rezeki yang berlimpah.
Tombak seperti ini juga mencerminkan keselarasan antara kekuatan dan kebijaksanaan, sebagaimana seorang pemimpin yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga bijaksana dalam mengelola kesejahteraan rakyatnya.
Kesimpulan
Pusaka ini bukan hanya sekadar tombak, tetapi sebuah warisan budaya yang memiliki makna mendalam. Dapur Biring mencerminkan ketegasan dan perlindungan, sementara pamor Pedaringan Kebak melambangkan kesejahteraan yang terus mengalir. Bagi kolektor atau pecinta tosan aji, tombak ini memiliki nilai historis dan filosofis yang tinggi, menjadikannya pusaka yang sangat layak untuk dirawat dan dilestarikan.
Menelusuri Keistimewaan Tombak Biring
Tombak pusaka memiliki nilai historis yang mendalam dalam budaya Jawa, tidak hanya sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol kekuasaan, perlindungan, dan filosofi hidup. Salah satu bentuk yang cukup langka dan bernilai tinggi adalah tombak dengan dapur Biring, seperti yang terlihat pada pusaka ini.
Dapur Biring memiliki ciri khas bilah lurus, melebar di bagian tengah, dan meruncing pada ujungnya. Bentuk ini memberikan kesan tegas, kokoh, dan siap menusuk, yang dalam filosofi Jawa melambangkan keteguhan prinsip dan keberanian menghadapi tantangan. Selain itu, bentuk bilah yang kuat menegaskan bahwa tombak ini kemungkinan digunakan dalam konteks perlindungan atau sebagai lambang kewibawaan.
Pamor Pedaringan Kebak: Simbol Keberlimpahan
Pamor pada tombak ini adalah Pedaringan Kebak, yang secara harfiah berarti "wadah beras yang penuh". Pamor ini memiliki pola yang menutupi hampir seluruh bilah tanpa ruang kosong, mencerminkan filosofi kesejahteraan, kemakmuran, dan rezeki yang tidak pernah putus. Dalam tradisi Jawa, pusaka dengan pamor ini sering dikaitkan dengan pemilik yang memiliki kehidupan yang stabil, ekonomi yang cukup, dan ketentraman batin.
Dimensi & Material
Panjang bilah: ±29 cm
Panjang total dengan pesi: ±41 cm
Material: Besi pamor lipatan khas tosan aji
Kondisi: Terawat dengan baik, pamor jelas terlihat setelah diwarangi
Nilai Historis & Makna Filosofis
Dalam sejarah Jawa, tombak pusaka sering digunakan oleh para bangsawan, pemimpin perang, atau tokoh spiritual sebagai sarana perlindungan dan perlambang kekuatan. Kombinasi dapur Biring dengan pamor Pedaringan Kebak memberikan pesan yang kuat: pemiliknya diharapkan memiliki kekuatan dalam memimpin, sekaligus diberikan berkah rezeki yang berlimpah.
Tombak seperti ini juga mencerminkan keselarasan antara kekuatan dan kebijaksanaan, sebagaimana seorang pemimpin yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga bijaksana dalam mengelola kesejahteraan rakyatnya.
Kesimpulan
Pusaka ini bukan hanya sekadar tombak, tetapi sebuah warisan budaya yang memiliki makna mendalam. Dapur Biring mencerminkan ketegasan dan perlindungan, sementara pamor Pedaringan Kebak melambangkan kesejahteraan yang terus mengalir. Bagi kolektor atau pecinta tosan aji, tombak ini memiliki nilai historis dan filosofis yang tinggi, menjadikannya pusaka yang sangat layak untuk dirawat dan dilestarikan.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan