Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: 20

Subtotal

Rp52.000

Buku Kiai Mengaji Santri Acungkan Jari - Ali Usman

Rp52.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: PUSTAKAPESANTREN
Selamat Datang Di Toko Kami Semua buku di toko kami(ASLI/LANGSUNG DARI PENERBIT). Berat barang sesuai dengan berat yang tercantum di tokopedia ya kak. FREE Packing menggunakan lapisan kardus atau bubble warp juga kak. Bila ada pesan silahkan tulis #34;DICATATAN #34; saat chekout / diorderan ya kak . Pesan sebelum pukul 16.00 WIB agar barang dikirim hari ini. Terimakah,selamat Berbelanja kak .... DETAIL : Harga : Rp.52.000 ISBN : 978-602-8995-34-4 halaman : 222 hlm / Soft Cover Penulis : Ali Usman ukuran : 12 x 18 cm Penerbit: Pustaka Pesantren Judul : Kiai Mengaji Santri Acungkan Jari ; Refleksi Kritis atas Tradisi dan Pemikiran Pesantren Terbit : 2013(cetakan pertama) SIPNOSIS : Buku Kiai Mengaji Santri Acungkan Jari ; Refleksi Kritis atas Tradisi dan Pemikiran Pesantren Pustaka Pesantren #34;“... bertanya itu adalah suatu anugerah Tuhan yang tidak boleh dibumihanguskan dan dihalang-halangi dengan cara apa pun.” **** “Santri, kiai, dan kitab” di dunia pesantren memiliki hubungan yang unik, khas, dan menarik. Ketiganya tidak bisa disamakan dengan “murid, guru, dan buku” dalam proses pembelajaran di sekolah formal maupun di lembaga pendidikan umum yang lain. Mungkin karena keunikannya itu, pesantren pernah melahirkan nama-nama besar seperti Hasyim Asy’ari, Saefuddin Zuhri, Gus Dur, Mahfud MD, Nurcholis Madjid, Din Syamsuddin, Emha Ainun Nadjib, hingga Jusuf Kalla. Namun demikian, sejauh mana “kekhasan” metode pendidikan pesantren itu perlu dipertahankan? Apa saja yang perlu diperbaiki atau bahkan ditinggalkan? Dengan penuh rasa cinta, buku ini mencoba mengkritisi hal-hal fundamental yang selama ini berjalan di pesantren. Bukankah mengkritisi tidak harus diartikan negatif sebagaimana cemburu kadang menjadi bukti kedalaman cintamu? Bukankah tradisi kritis dalam Islam sudah muncul semenjak Islam itu sendiri tumbuh, sebagaimana sahabat Hubaib bin al-Mundzir yang pernah mengkritisi Rasulullah Saw. terkait penempatan pasukan saat perang Badar? Poin-poin yang ditawa

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

Toped Illustration

Belum ada ulasan untuk produk ini

Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan