Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 300
harga sebelum diskonRp80.000
Subtotal
Rp64.000
Buku Omong Kosong di Rumah Cemeti - Wahyudin
Rp64.000
diskon 20%
Harga sebelum diskon Rp80.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Buku ini merampai catatan-catatan polemis tentang peristiwa, pameran, dan buku seni rupa. Tiga puluh jumlahnya. Sebagian berganti judul, sebagian lainnya tak. Tapi itu tak sedikit pun mempengaruhi, apalagi mengurangi, keterusterangan dalam mengutarakan kebenaran yang menjadi dasar setiap tulisan di buku ini, bahwa karya seni rupa kontemporer bukan hanya produk artistik yang perlu dikademati dalam permenungan sunyi insani, melainkan juga produk pengetahuan yang harus dicermati, diinterpretasi dan dievaluasi, secara saksama dalam tempo secukup-cukupnya.
Dengan itu, saya memiliki kunci yang bermanfaat untuk tidak hanya menikmati dan memahami seni rupa kontemporer di Rumah Seni Cemeti, tapi juga memproduksi pengetahuan kritis yang beredar sebagai wacana publik di media massa. Dengan kunci itu pula saya meresepsi ekshibisi dan peristiwa seni rupa yang berlangsung di sejumlah galeri partikelir, ruang seni rupa atau ruang gagas perupa di sekitar Rumah Seni Cemeti.
Ternyata, kunci itu pun memampukan saya menelaah buku-buku seni rupa Indonesia seturut tugas tradisional kritikus, sebagaimana diamalkan Roland Barthes, yaitu menafsirkan dan memperkirakan, kalau bukan memperkarakan, kinerja para penulis.
Interpretasi dan evaluasi itu berpegang kuat pada prinsip jauhari: seperti halnya ulasan pameran, resensi buku bukanlah ikhtisar, melainkan analisis.
WAHYUDIN
judul : Omong Kosong di Rumah Cemeti
Penulis: Wahyudin
tebal : 240 hlmn
jenis : seni rupa
.
Dengan itu, saya memiliki kunci yang bermanfaat untuk tidak hanya menikmati dan memahami seni rupa kontemporer di Rumah Seni Cemeti, tapi juga memproduksi pengetahuan kritis yang beredar sebagai wacana publik di media massa. Dengan kunci itu pula saya meresepsi ekshibisi dan peristiwa seni rupa yang berlangsung di sejumlah galeri partikelir, ruang seni rupa atau ruang gagas perupa di sekitar Rumah Seni Cemeti.
Ternyata, kunci itu pun memampukan saya menelaah buku-buku seni rupa Indonesia seturut tugas tradisional kritikus, sebagaimana diamalkan Roland Barthes, yaitu menafsirkan dan memperkirakan, kalau bukan memperkarakan, kinerja para penulis.
Interpretasi dan evaluasi itu berpegang kuat pada prinsip jauhari: seperti halnya ulasan pameran, resensi buku bukanlah ikhtisar, melainkan analisis.
WAHYUDIN
judul : Omong Kosong di Rumah Cemeti
Penulis: Wahyudin
tebal : 240 hlmn
jenis : seni rupa
.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan