5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
5 rating • 1 ulasan
5(5)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 290
Subtotal
Rp87.000
Buku Ilmu Mantik ; Kaidah Berpikir Logis Para Fisuf - Imam Al-Ghazali
Rp87.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Deskripsi :
Judul: Ilmu Mantik (Kaidah-Kaidah Berpikir Logis Para Fisuf yang Wajib Dipelajari)
Pengarang: Imam Al-Ghazali
Penerjemah: Ach. Khoiron Nafis
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-623-189-400-7
Tebal: 466 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Tahun: 2024
Ukuran: 14x20 (cm)
Hingga sekarang, masih banyak orang yang menuding al-Ghazali sebagai biang keladi atas hancurnya tradisi rasionalisme dalam Islam. Padahal, kenyataannya tidaklah begitu bila kita coba membaca pemikiran al-Ghazali dalam posisinya sebagai metode, bukan sebagai hasil.
Letakkan pemikiran al-Ghazali di altar kesucian dalam posisinya sebagai metode dalam menemukan kebenaran, maka kita akan paham bahwa ia ternyata sangat getol mendesakkan tradisi berpikir yang rasional dan masuk akal. Betapa tidak, sang Hujjatul Islam ini berhasil memblejeti para filsuf metafisika karena pemikiran mereka telah campur-aduk antara pemikiran filosofis dan agama sehingga memunculkan kerancuan.
Tidak semata menyemprongkan kritik, malahan al-Ghazali kemudian menulis satu kitab yang ada di tangan Anda ini, tentang aturan-aturan berpikir logis. Kitab yang berumbul Mi’yar al-‘Ilm ini merupakan apresiasi al-Ghazali terhadap ilmu para filsuf metafisika. Dan menurut al-Ghazali, kitab ini “wajib” dipelajari oleh setiap orang mukmin supaya pemikiran filosofisnya tidak bercampur aduk dengan agama.
Bila demikian adanya, bukankah al-Ghazali ternyata lebih filsuf daripada para filsuf?
Judul: Ilmu Mantik (Kaidah-Kaidah Berpikir Logis Para Fisuf yang Wajib Dipelajari)
Pengarang: Imam Al-Ghazali
Penerjemah: Ach. Khoiron Nafis
Penerbit: DIVA Press
ISBN: 978-623-189-400-7
Tebal: 466 hlm.
Jenis Cover: Soft Cover
Bahasa: Indonesia
Tahun: 2024
Ukuran: 14x20 (cm)
Hingga sekarang, masih banyak orang yang menuding al-Ghazali sebagai biang keladi atas hancurnya tradisi rasionalisme dalam Islam. Padahal, kenyataannya tidaklah begitu bila kita coba membaca pemikiran al-Ghazali dalam posisinya sebagai metode, bukan sebagai hasil.
Letakkan pemikiran al-Ghazali di altar kesucian dalam posisinya sebagai metode dalam menemukan kebenaran, maka kita akan paham bahwa ia ternyata sangat getol mendesakkan tradisi berpikir yang rasional dan masuk akal. Betapa tidak, sang Hujjatul Islam ini berhasil memblejeti para filsuf metafisika karena pemikiran mereka telah campur-aduk antara pemikiran filosofis dan agama sehingga memunculkan kerancuan.
Tidak semata menyemprongkan kritik, malahan al-Ghazali kemudian menulis satu kitab yang ada di tangan Anda ini, tentang aturan-aturan berpikir logis. Kitab yang berumbul Mi’yar al-‘Ilm ini merupakan apresiasi al-Ghazali terhadap ilmu para filsuf metafisika. Dan menurut al-Ghazali, kitab ini “wajib” dipelajari oleh setiap orang mukmin supaya pemikiran filosofisnya tidak bercampur aduk dengan agama.
Bila demikian adanya, bukankah al-Ghazali ternyata lebih filsuf daripada para filsuf?
Ada masalah dengan produk ini?