biasanya digunakan untuk flokulan dalam proses kimiawi, sedangkan bahan kimia polymer kationik biasanya digunakan untuk flokulan dalam proses biologis.
Bahan kimia polymer anionik lebih efektif sebagai bridging agent dibandingkan bahan kimia polymer kationik.
aplikasi:
1. Polymer anionik untuk mengolah limbah dari karakteristik Lumpur atau Flok Proses Kimia 2. Polymer kationik umumnya digunakan untuk mengolah lumpur atau Flok Proses Biologi.
Dalam beberapa sistem penjernihan air, bahan kimia polymer kationik bisa langsung di feed terhadap air mentah untuk memperoleh beberapa jam tambahan waktu pengadukan.
Dosis yang diperlukan hanyalah sebesar 0,5 ppm (part per million) yang mampu menghilangkan penggunaan alum dan pasir silika aktif, meskipun jika ingin digunakan bersamaan dapat meningkatkan keefektifitasannya.