Gereja menegaskan bahwa tugas utama dari para tertahbis (klerus) adalah berkhotbah karena dengan sarana itu mereka mewartakan Kabar Gembira kepada orang lain. Namun mengapa keluhan demi keluhan sering muncul berkenaan dengan khotbah itu. Di sisi lain, pengkhotbah tidak boleh menutup mata terhadap adanya kekurangan-kekurangan seputar khotbah itu. Buku ini lahir dari pergumulan bersama mahasiswa di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma (Fakultas Teologi Wedabhakti) Yogyakarta dan bersama para prodiakon Keuskupan Agung Semarang yang sering mengundang penulis. Maka, muatan buku ini lebih banyak bersifat teologis dan petunjuk praktis. Semoga buku ini bisa membantu para pengkhotbah untuk membangun khotbah yang efektif agar umat tertolong untuk lebih mencintai Yesus.