Sinopsis:
Untuk menjelaskan kesatuan Gereja, Mgr. A. Soegijapranata mengatakan bahwa Gereja itu bersifat supranasional. Namun demikian, ia juga menyatakan bahwa hirarki lokal harus bisa otonom. Karenanya, di dalam proses untuk membangun hirarki lokal, Mgr. Soegijapranata, selain mengajak kaum muda untuk masuk ke dalam hidup religius atau imamat, juga mendorong semua orang untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan ilmu-ilmu humaniora, budaya, dan agama. Ia menyerukan supaya mereka memberi kesaksian akan iman kristiani di dalam kehidupan sehari-hari, dan di dalam segala jenis pekerjaan. dan dalam situasi yang mereka hadapi.
Justinus Kardinal Darmoiuwono membedakan antara kerasulan sabda dan kerasulan karya. la mengatakan bahwa ter|a|u menekankan kerasulan sabda di Asia merupakan tindakan yang berbahaya. Tanpa kerasulan karya, kerasulan sabda akan menjadi sekadar pemanis bibir, sejenis farisiisme. Untuk menjadikan kesadaran ini efektif bagi umat, di dalam pertemuan Para Uskup Asia pada tahun 1970, Justinus Kardinal Darmoiuwono mengusulkan pembentukan suatu Sekretariat Gereja Asia Tenggara untuk urusan pengembangan SosiaI-Ekonomi dan bebarapa institusi lain.
===
Menuju Gereja Mandiri : Sejarah Keuskupan Agung Semarang di Bawah Dua Uskup (1940-1981)
Penulis : G. Budi Subanar
Penerbit : Universitas Sanata Dharma
Cetakan 2005
320 hlm. 14.5 x 21 xm
** link kalau mau tambah Kardus Packing
https://www.tokopedia.com/ketemubukuonline/kardus-packing