Buku Karya Tulis Sheng-yen Lu
Edisi : 288
Judul : Sebakul Imaji - Pikiran Tak Terperikan
Bahasa : Bahasa Indonesia
Sinopsis :
Lima Mata (Prakata)
Pada tanggal 3 November 2021, sekitar pukul 12 malam. Saya membantu Gurudhara Acarya Lianxiang melakukan simabandhana kamar. Setelah selesai mengerjakannya, saya bersiap kembali ke kamar sendiri untuk bersadhana.
Gurudhara memandangi wajah saya, sorot matanya tenang tetapi menyiratkan keanehan.
Ia berkata, “Wajah Anda berubah lagi.”
Saya bertanya, “Berubah bagaimana? Apa yang Anda lihat?” (belakangan ini ia mempunyai mata Yin-Yang)
Ia menjawab, “Makhluk aneh.”
Saya bertanya, “Saya berubah menjadi makhluk aneh apa?”
Ia menjawab, “Di wajah Anda ada lima mata. Anda adalah makhluk aneh bermata lima.”
Mendengar jawabannya, saya kaget bukan kepalang.
Hal ini dikarenakan, seminggu yang lalu saya bermimpi sebagai berikut:
Di mimpi tersebut saya bertemu Dua Belas Dewi Mahasri, Mereka mengenakan jubah surgawi dua belas warna, serempak mengucapkan gatha berbunyi:
“Mahabodhisattva yang bernidana mulia, Arya yang telah mencapai keberhasilan bhavana, marilah ikuti Kami, menemui Buddha di Surga Akanistha.”
Dua Belas Dewi Mahasri sangat cantik dan menawan.
Saya pun mengikuti Mereka ke Surga Akanistha.
Sang Buddha sedang membabarkan Dharma kepada Para Arya yang banyaknya tak terhingga. Sang Buddha melihat saya tiba, kemudian Beliau berhenti membabarkan Dharma.
Para Arya yang banyaknya tak terhingga menoleh kepada saya, saya merasa diri sendiri hanyalah figur kecil di dunia Saha, saya tidak berani menengadah, tetap menundukkan kepala.
Sang Buddha berkata:
“Guru Lu majulah ke depan, Saya berikan penghargaan untukmu.”
Penghargaan?
Saya tidak berani berandai-andai, Sang Buddha bakal memberi penghargaan apa untuk saya? Apakah piagam? Hadiah uang? Medali?
Tatkala saya tiba di hadapan Sang Buddha, Sang Buddha mengeluarkan kain merah yang bersinar terang, Ia membuka lipatan kain merah tersebut, tampaknya di dalamnya lima buah mata, memancarkan sinar berkilau-kilauan.
Buddha sangat welas asih, Beliau membantu menyemayamkannya satu per satu di dahi saya.
Mata pertama adalah mata jasmani ------ mata yang terlihat pada badan jasmani.
Mata kedua adalah mata Dewa ------ mata Rupadhatu yang mampu melihat jauh dekat, dalam dan luar, baik siang maupun malam.
Mata ketiga adalah mata Prajna ------ kebijaksanaan untuk melihat nidana yang sunya dan tak berwujud.
Mata keempat adalah mata Dharma ------ mata yang mampu menembusi segenap Dharma-paryaya.
Mata kelima adalah mata Buddha ------ mampu melihat segenap Sarvatha-jhana.
(Mata pertama sudah saya miliki, mata kedua juga sudah punya. Saya suka tiga mata lainnya)
Buddha memberi saya penghargaan berupa ‘Lima Mata’.
Saya sungguh bersukacita.
Para Arya bertepuk tangan, suaranya membahana menggetarkan langit.
Saya tidak pernah menceritakan mimpi ini kepada siapa pun.
Namun, Acarya Lianxiang mampu melihat di wajah saya terdapat lima mata.
Sungguh ajaib dan tak terperikan!
Artikel saya ini tulis sebagai prakata, buku ini berjudul ‘Sebakul Imaji’, yang mana juga merupakan ‘Sebakul Kisah Tak Lazim’.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca!
Harap menanyakan ketersediaan produk terlebih dahulu sebelum melakukan check out.
Barang akan dipacking dengan aman
Informasi lebih lanjut Hubungi:
Light Lotus Gallery Buddhism Center
Jalan Sayangan Lrg. Himalaya No. 622 Palembang
WA : 0811 7397 820