Atur jumlah dan catatan
Stok: 100
harga sebelum diskonRp150.000
Subtotal
Rp120.000
Kaos Sejarah Dinasti Qing - Putih, S
Rp120.000
diskon 20%
Harga sebelum diskon Rp150.000
Pilih warna: Putih
Pilih ukuran pakaian: S
- Kondisi: Baru
- Waktu Preorder: 10 Hari
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Kaos
Ave Neohistorian!
Dinasti Qing adalah dinasti terakhir yang memerintah Tiongkok, didirikan oleh suku Manchu dari Timur Laut Tiongkok (Manchuria). Qing menggantikan Dinasti Ming setelah merebut Beijing pada 1644 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Tibet, Xinjiang, Mongolia, dan Taiwan, menjadikannya salah satu dinasti terbesar dalam Sejarah Tiongkok. Dinasti ini dikenal karena sistem pemerintahan yang menggabungkan tradisi Tiongkok dengan elemen khas Manchu, seperti larangan bagi orang Han untuk tinggal di Manchuria dan sistem delapan panji yang menjadi tulang punggung militer.
Pada masa kejayaannya, Dinasti Qing menikmati kemakmuran ekonomi dan stabilitas sosial, terutama di bawah kaisar-kaisar besar seperti Kangxi, Yongzheng, dan Qianlong. Namun, menjelang abad ke-19, Qing mulai melemah akibat berbagai faktor, seperti korupsi, pemberontakan internal (contohnya Pemberontakan Taiping), dan tekanan dari kekuatan asing, terutama setelah Perang Candu. Kekalahan dalam Perang Cina-Jepang Pertama (1894–1895) semakin mempercepat kemunduran Qing, yang akhirnya runtuh setelah Revolusi Xinhai pada 1911, digantikan oleh Republik Tiongkok.
Dinasti Qing adalah dinasti terakhir yang memerintah Tiongkok, didirikan oleh suku Manchu dari Timur Laut Tiongkok (Manchuria). Qing menggantikan Dinasti Ming setelah merebut Beijing pada 1644 dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup Tibet, Xinjiang, Mongolia, dan Taiwan, menjadikannya salah satu dinasti terbesar dalam Sejarah Tiongkok. Dinasti ini dikenal karena sistem pemerintahan yang menggabungkan tradisi Tiongkok dengan elemen khas Manchu, seperti larangan bagi orang Han untuk tinggal di Manchuria dan sistem delapan panji yang menjadi tulang punggung militer.
Pada masa kejayaannya, Dinasti Qing menikmati kemakmuran ekonomi dan stabilitas sosial, terutama di bawah kaisar-kaisar besar seperti Kangxi, Yongzheng, dan Qianlong. Namun, menjelang abad ke-19, Qing mulai melemah akibat berbagai faktor, seperti korupsi, pemberontakan internal (contohnya Pemberontakan Taiping), dan tekanan dari kekuatan asing, terutama setelah Perang Candu. Kekalahan dalam Perang Cina-Jepang Pertama (1894–1895) semakin mempercepat kemunduran Qing, yang akhirnya runtuh setelah Revolusi Xinhai pada 1911, digantikan oleh Republik Tiongkok.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan