*Klaim kekurangan/kerusakan WAJIB disertai video unboxing TANPA CUT/TANPA EDIT. Apabila tidak menyertakan video unboxing, mohon maaf klaim tidak dapat diterima. MEMBELI=SETUJU. Terima kasih.
**Standar pengemasan kami sudah menggunakan bubble wrap, apabila ingin lebih aman dan memakai kardus silakan checkout "Extra Packing"
Buku Original
Penulis Sabrang MDP & Abu Marlo
Penerbit Noura Books
Kategori Islam Populer
Ukuran 14 x 21 cm
ISBN 978-623-242-486-9
Jumlah halaman 236 hal.
Penyunting Ahmad Najib & Reno Muhammad
Jenis Kertas Isi Bookpaper 55 gr, BW + ada bookmark
Jenis Kertas Sampul Cover: SC, FC 4/0, AC 230 gr, doff, spot UV, emboss
Blurb
“Agama itu rabun dekat, sementara sains itu rabun jauh.”
Melalui pernyataan reflektif ini, Sabrang MDP mengajak pembaca menelaah ulang relasi antara dua disiplin besar yang kerap diposisikan sebagai kutub yang berlawanan: agama dan sains.
Penulis menawarkan perspektif yang jernih dan argumentatif bahwa keduanya sebenarnya berdiri di atas dasar yang serupa—yakni aksioma, keyakinan awal yang tidak dapat dibuktikan secara empiris. Dalam agama, kita percaya lebih dahulu (iman) untuk memahami. Begitu pun sains: metode ilmiah tidak bisa membuktikan kebenarannya sendiri tanpa penerimaan awal terhadap prinsip-prinsip dasarnya. Penulis menunjukkan bahwa justru di titik awal yang “tak terbuktikan” itulah, sains dan agama berdiri bersama.
Dengan gaya berpikir yang cerdas dan logis, serta dengan menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami, buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sekaligus perenungan mendalam penulis, sehingga menjadikannya relevan dalam kehidupan modern.
Keunggulan:
● Relate dengan kondisi saat ini.
● Ditulis oleh Sabrang MDP, seorang musisi, vokalis band Letto, yang juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang matematika dan fisika, sehingga ahli di bidang tersebut.
● Penulis mengajak pembaca menelaah ulang relasi antara dua disiplin besar yang kerap diposisikan sebagai kutub yang berlawanan: agama dan sains.
● Penulis sering mengisi acara seminar dan diskusi yang mengangkat isu-isu terkait matematika, fisika, dan budaya, termasuk dalam konteks pendidikan.
● Berdasarkan pengalaman dan perenungan penulis dalam mencari Tuhan dan agama, sehingga lebih mengena bagi pembaca.
● Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan berbagai konsep yang selama ini telanjur menempel di kepala, tetapi bisa jadi sebetulnya kurang tepat, atau bahkan keliru.
● Penulis berusaha membedah makna lagu “Sebelum Cahaya” dari perspektif sang penulis, yang belum diketahui publik.