PTC adalah istilah yang berasal dari singkatan positive temperature coefficient. Sedangkan untuk istilah NTC yaitu negative temperature coefficient. Secara umum thermistor PTC dan NTC adalah temperatur yang mempengaruhi besar atau kecilnya nilai tahanan. Namun yang perlu diketahui yakni kedua jenis thermistor ini tetap mempunyai beberapa perbedaan.
Thermistor NTC yaitu Ketika temperatur mengalami penurunan, maka nilai dari tahanannya justru akan Begitupun sebalinya saat temperatur naik, maka nilai tahanannya akan turun. Hal ini karena nilai koefisien negatif mempengaruhi kedua proses tersebut. Sedangkan naik atau turunnya tahanan, akan mempengaruhi nilai arus – komponen thermistor. Thermistor PTC yaitu jika temperatur naik, maka nilai tahanan naik. Sedangkan temperatur turun, nilai tahanan turun pula. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh nilai koefisien positif.
Salah satu hal yang menjadi persamaan keduanya yakni dari segi fungsi. Dimana fungsi NTC dan PTC adalah sama-sama sebab sensor suhu.
Adapun perbedaan fungsi dari NTC dan PTC adalah:
PTC (Positive temperature coefficient) berfungsi nilai tahanan akan naik atau turun tergantung suhu. Sedangkan saat temperature naik maka akan naik juga nilai tahanannya. Hal ini juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya. NTC (negative temperature coefficient) berfungsi mengatur temperature naik, maka sebagai efeknya yakni nilai tahanannya akan Hal ini juga berlaku jika terjadi kondisi sebaliknya. Maka, PTC dan NTC bisa bekerja melalui nilai tahanan. PTC – tegangan – arus nantinya akan mengalir terus. Aplikasi harus diberikan identifikasi arus terlebih dahulu.
Adapun prinsip kerja NTC adalah:
Suhu akan mulai meningkat secara proporsional. Resistansi – temperatur yang bisa dikira-kira dengan angka 0° – 50° C.
Sedangkan prinsip kerja PTC yaitu:
Elemen panas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur. Suhu – karakteristik ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan.