Di tengah pemandangan yang indah memesona, ternyata ada derita manusia yang ditanggungnya, tulis Fatris yang catatan perjalanan-nya sering dimuat di berbagai media massa itu.
Kenyataan hidup manusia di tempat-tempat yang dikunjunginya me-nawarkan eksotisme lain ketimbang hanya keelokan pemandangan alam dan keunikan budaya. Catatan perjalanan ini terasa lebih kritis, tetapi tidak kehilangan selera humor.
Dalam uma saya makan, minum kopi, mengobrol, tertawa-tawa, menertawai ketololan diri masing-masing, tulis Fatris yang mengenang keakrabannya bersama seorang sikerei, semacam dukun di Mentawai.
Dengan gaya tutur sastra lisan khas Melayu, Fatris mampu menghanyutkan pembaca mengikuti petualangannya di Dataran Tinggi Gayo di Aceh, pulau-pulau telantar di dekat Singapura, dan tempat-tempat lain di tanah Swarnadwipa, Sumatra. Sungguh, buku catatan perjalanan ini asyik sekaligus mengusik. Sebagai travel writer, Fatris memiliki kemampuan teleportasi imajinasi: memindahkan pikiran kita ketempat yang ditulisnya, membuat kita seakan terlempar kelokasi kejadian. Tulisan (tentang) Mentawai, bagi saya, adalah bintang yang bersinar paling terang dalam buku ini. Cristian Rahadiansyah, Pemimpin Redaksi Destin Asian Indonesia.
Detail Buku Judul : Merobek Sumatra Penulis : Fatris MF Halaman : 212 hal + 16 hal Fullcolour Ukuran : 13 x 20,5 cm ISBN : 978-602-290-038-2
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
4 rating • 0 ulasan
5
(4)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan