“Mas Bre Redana bertemu dengan seseorang, yang disebutnya Guru. Pada (hari) Minggu, selama seminggu, bahkan berminggu-minggu. Sesuatu yang wajar. Tapi, tentu bukan relasi alih (ilmu) pengetahuan, ala bangku sekolah. Nyatanya, perjumpaan demi perjumpaan, diawetkan dengan jejak tulisan yang menghadirkan kesadaran. Adakah kesadaran itu, tersusun secara berjenjang atau simultan dalam unsur-unsur panca skanda. Mulai dari nama rupa, meningkat ke vedana, samjnana, dan seterusnya sebagaimana tertoreh dalam Sang Hyang Kamahayanikan….
Jika, dibaca dengan cara di atas ini, jejak-jejak (tulisan) yang ditorehkan bisa ditata ulang, seturut gerak (pikiran) (kita) yang membacanya.
Atau alternatif lain, pembacaan dan penataan bergerak ketika (istilah) jasad -wadag seorang yang mati, lalu dijajar dan dijabar bersama istilah lain: jasadi, jasadani, jasadaniyya. Istilah itu yang menempatkan daya-daya (kemampuan) seseorang berjenjang berkat daya-daya yang dimilikinya: mulai dari makhluk yang berdaya hidup (jasadi), makhluk yang mengingini dengan nafsu (jasadani), makhluk yang berpikir dengan daya abstraksi dan transendensi (Jasadaniyya)… Jadi mungkin akan terikat, terbebas, atau mampu mempresentasikan diri?
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
2 rating • 0 ulasan
5
(2)100%
4
(0)0%
3
(0)0%
2
(0)0%
1
(0)0%
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan