Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 30
Subtotal
Rp67.500
PALU DAN GODAM MELAWAN KEANGKUHAN
Rp67.500
- Kondisi: Baru
- Waktu Preorder: 10 Hari
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Buku
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari para (keluarga) korban Peristiwa 1965-1966 di negeri ini yang masih menderita. Secara lahir maupun batin. Tak terkecuali di kota Palu Sulawesi Tengah. Mereka terjerat dengan stigma yang membuatnya terpenjara di tengah kota. Mereka hidup, tapi seperti tak hidup karena Hak Asasi Manusia (HAM) mereka sejak lama terampas. Sebagian besar dari mereka tak lagi memikirkan politik. Baginya, urusan dasar HAM saja sudah sangat sulit mereka capai. Satu hal yang diperjuangkannya adalah rehabilitasi. Banyak di antara mereka yang sebenarnya bukan pelaku, tetapi terlanjur dihukum. Langkah berani dilakukan oleh Rusdy Mastura, penulis buku ini. Ia lawan keangkuhan sejarah dengan meminta maaf kepada keluarga korban pelanggaran HAM peristiwa 1965-1966. Inilah salah satu jalan rekonsiliasi. Dengan kekuasaannya sebagai Walikota (2005-2015), Rusdy mengambil sejumlah kebijakan hukum yang dapat mengangkat harkat dan martabat mereka sejajar sebagai sesama manusia. Dialah satu-satunya pemimpin politik di Indonesia dari mulai Presiden hingga bupati yang melakukan langkah kemanusian seperti ini. Tak heran kalau sejumlah pihak memberikan apresiasi. Apresiasi diantaranya datang dari Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH Pakar Hukum ?Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2003-2008). Menurut Jimly: Orang seperti Pak Rusdy Mastura ini harus didukung, harus diberi penghargaan. Tetapi yang penting adalah dukungan politik amp; moral. (Kebijakan dia) Jangan disalahkan, tapi diberi penghargaan. ISBN : 978-602-70792-5-0 Jumlah Halaman : XIV + 332 Halaman Genre : Ilmiah Tahun Terbit : 2016 Penulis : Rusdy Mastura. Sikapnya yang berani dengan meminta maaf kepada korban pelanggaran HAM Peristiwa 1965-1966, membuat nama Wali Kota Palu Rusdy Mastura menjadi perbincangan dunia.Ini untuk pertama kalinya kepala daerah meminta maaf sehubungan kasus yang peka itu. Menurut Rusdy, permintaan maafnya lebih bernuansa kemanusiaan (HAM) ketimbang politis.

4.9 (142)

5 menit chat dibalas
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan