Bagi Gus Dur, humor tidak hanya dimaknai sebagai produk estetik untuk berkomunikasi. Humor juga dianggap sebagai
strategi diplomasi, hal ini terungkap dari perjalanan politik Gus Dur ketika menjabat sebagai presiden. Ketika melawat ke negara-negara Timur Tengah, Eropa maupun ke Amerika,
Gus Dur selalu membawa bahan lelucon sebagai kata pembuka dalam komunikasi antar presiden. Cara ini terbukti ampuh untuk mendekatkan hubungan personal maupun kenegaraan. Di dalam jagad humor. Gus Dur juga dikenal sebagai maestro yang mampu merespon dan memproduksi lelucon cerdas. Gus Dur menyampaikan bahwa, humor merupakan senjata ampuh untuk memelihara kewarasan orientasi hidup sebuah masyarakat, dengan itu warga masyarakat dapat menjaga jarak dari keadaan yang dinilai tidak benar. Salah satudiantaranya sikap penuh pretensi, yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.