Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok: Tidak Dijual

Subtotal

-

Negara Pasundan 1947-1950; Gejolak Menak Sunda Menuju Integrasi Nasio

Rp45.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Ombak
Penulis : Agus Mulyana Tebal : viii + 127 hlm Ukuran : 15,5 x 23 cm Penerbit : Ombak Deskripsi : Pada masa Revolusi bagi para menak yang terlibat dalam elite birokrasi merupakan masa keruntuhan bagi kekuasaannya sebagai korps pegawai birokrasi. Karena sejak awal kemerdekaan yang kemudian tampil memimpin republik adalah para pemimpin priyayi nasionalis. Pada masa kekuasaan kolonial Belanda hubungan antara pangreh praja dan para pemimpin nasionalis tidaklah terlalu harmonis, terkecuali beberapa orang pangreh praja yang mendukung pergerakan nasional. Para pemimpin nasionalis sering berlawanan dengan Belanda. Sedangkan pangreh praja lebih banyak tunduk pada Belanda. Sementara itu pada masa Revolusi, di kalangan rakyat pun timbul sikap tidak senang, karena para pamong praja pada masa kolonial Belanda sering mengeksploitasi rakyat. Ketidaksenangan rakyat terhadap elite birokrasi ditandai dengan terjadinya beberapa revolusi sosial yang menentang kekuasaan lama pada masa awal kemerdekaan seperti terjadi di Banten, Tangerang, Karawang, dan Cirebon. Dengan demikian di masa Revolusi, posisi menak yang berada di birokrasi dihadapkan pada dua pilihan apakah ia prod republik (republiken) atau pro Belanda. Sikap seperti ini tidak lepas dari pola budaya dari menak itu sendiri. Dengan demikian dapat menjadi pertanyaan bagaimanakah sistem budaya menak sebagaimana yang dikategorikan oleh Clifford Geerz, apakah ia termasuk tipe santri, priyayi atau abangan?

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

3.0/ 5.0

0% pembeli merasa puas

1 rating • 1 ulasan

5(0)0%
4(0)0%
3(1)100%
2(0)0%
1(0)0%