Atur jumlah dan catatan
Stok: Tidak Dijual
Subtotal
-
Peradilan yang sesat by herman mostar ORIGINAL
Rp45.000
- Kondisi: Bekas
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: sosial politik dan hukum
Peradilan yang sesat by herman mostar ORIGINAL
sebuah buku yang sering di sebut oleh Prof mahfud MD saat di wawancara tentang bobroknya putusan Mahkamah konstitusi.
halaman komplit layak baca
asli original
contoh isi di foto silahkan di lihat
stok tersedia
silahkan di order
Mengapa terjadi kasus Sengkon dan Karta? Mengapa pengadilan bisa tidak adil? Sejumlah kisah nyata dalam buku ini memberikan gambaran, bagaimana suatu sidang pengadilan bisa diwarnai berbagai unsur, hingga keputusan hakim ternyata melenceng dari rel.
Seorang saksi bisa saja memberikan pernyataan berdasar dendam. atau karena diancam. Atau, karena disiksa oleh hamba hukum itu sendiri. Bukti yang berupa benda mati bisa saja ditafsirkan salah. Dan masyarakat, yang misalnya telanjur membenci terdakwa, bisa mengarah- kan sidang ke sudut tertentu. Hakim, bagaimanapun, toh, juga manusia, yang bisa keliru.
Terketuk oleh keputusan-keputusan pengadilan yang janggal, yang
dirasanya tak adil, Hermann Mostar (1901-1973), anak seorang guru sekolah menengah di Jerman, angkat pena. la memang seorang penulis. Mula-mula menjadi wartawan. Tapi karena menentang paham Adolf Hitler, pada 1930-an ia terpaksa angkat kaki dari négerinya. Nurani orang ini memang peka. la tak bisa diam, bila merasa satu keputusan pengadilan kurang pas. Ia membongkar-bongkar arsip lama, mewawan- carai mereka yang terlibat. dan menulis di surat kabar: melaporkan kemelencengan yang terjadi.
Dan seperti bisa dibaca dalam buku ini, Gerhart Hermann - demi- kianlah namanya yang sebenarnya memang pintar menulis. Dengan menulislah ia menghidupi dirinya selama di luar Jerman. Novel, cerita pendek, sandiwara radio, bahkan cerita-cerita jenaka ditulisnya. Lapo- rannya tentang sidang-sidang pengadilan punya bobot sendiri, karena Hermann berpengetahuan luas di bidang sejarah, mitologi, dan cerita rakyat.
sebuah buku yang sering di sebut oleh Prof mahfud MD saat di wawancara tentang bobroknya putusan Mahkamah konstitusi.
halaman komplit layak baca
asli original
contoh isi di foto silahkan di lihat
stok tersedia
silahkan di order
Mengapa terjadi kasus Sengkon dan Karta? Mengapa pengadilan bisa tidak adil? Sejumlah kisah nyata dalam buku ini memberikan gambaran, bagaimana suatu sidang pengadilan bisa diwarnai berbagai unsur, hingga keputusan hakim ternyata melenceng dari rel.
Seorang saksi bisa saja memberikan pernyataan berdasar dendam. atau karena diancam. Atau, karena disiksa oleh hamba hukum itu sendiri. Bukti yang berupa benda mati bisa saja ditafsirkan salah. Dan masyarakat, yang misalnya telanjur membenci terdakwa, bisa mengarah- kan sidang ke sudut tertentu. Hakim, bagaimanapun, toh, juga manusia, yang bisa keliru.
Terketuk oleh keputusan-keputusan pengadilan yang janggal, yang
dirasanya tak adil, Hermann Mostar (1901-1973), anak seorang guru sekolah menengah di Jerman, angkat pena. la memang seorang penulis. Mula-mula menjadi wartawan. Tapi karena menentang paham Adolf Hitler, pada 1930-an ia terpaksa angkat kaki dari négerinya. Nurani orang ini memang peka. la tak bisa diam, bila merasa satu keputusan pengadilan kurang pas. Ia membongkar-bongkar arsip lama, mewawan- carai mereka yang terlibat. dan menulis di surat kabar: melaporkan kemelencengan yang terjadi.
Dan seperti bisa dibaca dalam buku ini, Gerhart Hermann - demi- kianlah namanya yang sebenarnya memang pintar menulis. Dengan menulislah ia menghidupi dirinya selama di luar Jerman. Novel, cerita pendek, sandiwara radio, bahkan cerita-cerita jenaka ditulisnya. Lapo- rannya tentang sidang-sidang pengadilan punya bobot sendiri, karena Hermann berpengetahuan luas di bidang sejarah, mitologi, dan cerita rakyat.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan