DI BAWAH BAYANG-BAYANG SOEKARNO SOEHARTO

Pemimpin adalah panutan bagi rakyat. Jika pemimpin memberikan petunjuk yang sesuatu yang salah jika kita mencontek teman dalam ujian sekolah. #34;Itu termasuk apa yang kita sebut gotong royong, #34;alasannya. Menurut Jules Archer, gaya seperti ini tidak banyak berubah setelah Soekarno memimpin jutaan bangsa Indonesia. Usia lima belas tahun, ia bergabung secara diam-diam dengan kelompok nasionalis yang bersumpah untuk mengusir Belanda keluar dari Indonesia. Sumpah ini tidak pernah diwujudkannya karena ia sendiri sebenarnya adalah seorang pengecut yang tidak berani berperang. Sedikit demi sedikit republik digerakannya ke arah kiri, dengan pengaruh PKI, organisasi kaum komunis, yang memiliki hubungan erat dengan Cina Merah. Aidit pemimpinnya yang lihai, memainkan dan mengambil manfaat dari keangkuhan Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi, #34;Sang Penyelamat Indonesia #34;, dan #34;Petani Agung Aidit selalu mengerahkan kekuatan massa PKI untuk menyambut hangat setiap pidato Bung Karno. #34;PKI telah membuat segala-galanya berjalan #34;. demikian saran Bung Karno kepada tokoh-tokoh politik lain, #34;Kamu semua harus meniru mereka. Buku ini menjelaskan bagaimana umat Islam menjadi lumpuh karena ulah pempin Orde Lama dan Orde Baru. Dalam buku ini diperlihatkan bagaimana kebijakan kedua pemimpin sistem Dajjal melakukan proses “deteksi, cacat dan musnahkan” seperti yang dilakukan oleh banyak diktator kejam di dunia. Dasar nilai perekat bangsa yang “buruk”, membuat anak bangsa termakan oleh kekejaman sejarah bangsa sendiri. Soekarno dan Soeharto, dua contoh “anak bangsa”, yang bermain di luar sistem yang membentuk “wajah bangsa kita yang tidak Islami. _________ DIBAWAH BAYANG BAYANG SOEKARNO SOEHARTO Penulis Hartono Ahmad Jaiz Diterbitkan oleh Darul Falah Tahun 1999 218 Halaman