Dulu kita memiliki dua pengaman dari azab, salah satunya sudah tidak ada, yaitu keberadaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah kita. Sedangkan istighfar masih bersama kita, apabila ia juga tidak ada, niscaya kita binasa. (Abu Musa) "Sungguh, kadang-kadang terlintas di hatiku suatu persoalan yang sulit untuk aku pahami, maka aku beristighfar kepada Allah, sehingga dadaku menjadi lapang dan pesoalan itu terpecahkan. Terkadang aku berada di pasar, masjid atau sekolah, hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar, hingga aku memperoleh apa yang aku inginkan.(Ibnu Taimiyyah)