Mengapa kiblat umat Islam berpaling dari Baitul Maqdis ke arah Kakbah yang dulu tempat berhala kaum kafir Quraisy?
Apakah shalat menghadap kiblat sama dengan menyembah berhala Kakbah? Mengapa umat Islam harus menghadap ke satu arah?
Beberapa masjid peninggalan wali yang diketahui arah kiblatnya melenceng dan hendak diluruskan, ditolak oleh masyarakat. Bagaimana menyikapi pergulatan mitos dan sains dalam penentuan arah kiblat?
Bagaimana pula perihal shaf shalat di Indonesia, apakah harus melengkung sebagaimana shaf di Masjidil Haram? Kalau lurus, akankah tepat arah kiblat semua jemaah, sedangkan Kakbah hanya berukuran 11 x 13 meter?
Sekitar 8.000 masjid di Indonesia arah kiblatnya melenceng, benarkah karena disebabkan oleh gempa bumi? Apakah gempa bumi dapat mengakibatkan pergeseran arah kiblat?
Bagaimana pula hukum menghadap kiblat ketika dalam keadaan takut, karena kondisi gelap dan tak tahu arah, ataupun ketika berada di atas kendaraan misalnya di perahu, kapal ataupun pesawat?
Persepsi masyarakat mengatakan bahwa mengukur arah kiblat itu sulit, dan membutuhkan alat teknologi yang canggih. Benarkah? Ataukah justru mudah mengukur arah kiblat?
... Banyak permasalahan seputar arah kiblat yang mungkin belum diketahui pemecahannya oleh masyarakat. Buku ini akan menjawab tuntas sejarah kiblat umat Islam, permasalahan-permasalahan seputar arah kiblat serta perhitungan dan praktiknya dalam mengetahui arah kiblat yang tepat dan akurat.