Kilas balik ke masa lalu, kita memiliki kekayaan Arsitektur Nusantara yang beragam tetapi terhubung dalam ikatan benang merah, sebuah kerinduan nan mendamba.
Kedatangan budaya luar yang dibawa bangsa asing tidak serta merta memperkaya khasanah arsitektur kita, justru sebaliknya melemahkan bahkan melenyapkan arsitektur anak bangsa hingga kini tanpa jejak fisik dan peninggalan pemikiran yang otentik.
Kita dibawa kepada suasana "kebenaran tunggal" dan menafikan arsitektur setempat. Jargon yang baik dan yang luar biasa adalah Eropa meresap dari masa penjajahan dahulu dan tanpa terasa masih ada hingga kini.
Koesmartadi jengah, setelah hampir empat dasa warsa memendam rasa itu, kini menuturkan dengan kepiawaiannya berujar. Tanpa menggurui dia mengajak; mari kita telisik dan telusuri arsitektur anak bangsa yang penuh getar-kejut penuh pesona. Kita kembali ke pangkuan ibu pertiwi karena disitulah rumah bahagia kita.