Perkembangan teknologi pada kendaraan tak lepas dengan berkembangnya era komputasi di dunia. Electronic Control Unit (ECU) menjadi pintu masuk bagi perkembangan digital pada kendaraan. Lewat peranti tersebut, kendaraan tidak lagi mengandalkan pengendalian secara manual melainkan elektronik. Setelah ECU makin dikenal, lalu hadir fitur yang melengkapinya yaitu OBD alias On-Board Diagnostic Port.
OBD merupakan istilah otomotif yang mengacu pada kemampuan diri untuk mendiagnosis sistem pada kendaraan. Sistem OBD memberikan laporan mengenai status kendaraan kepada pemilik kendaraan atau teknisi serta berbagai status sub-sistem pada kendaraan.
Belakangan, pada mobil-mobil kelauran tahun 2000-an, muncul OBD versi lanjutan yaitu OBD-II. Fitur ini merupakan hasil perbaikan atas OBD-I baik dari sisi kemampuan maupun standarisasi. OBD-II memiliki standar yang menentukan jenis konektor diagnostik dan pin-out nya pada konektor, protokol sinyal listrik yang tersedia.
Fungsi dan Fitur :
Untuk memberikan data-data mengenai kendaraan seperti :
Memonitor adanya kerusakan pada sistem di kendaraan
Efisiensi bahan bakar
Kecepatan kendaraan
Putaran mesin (RPM)
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar
Besarnya bukaan pada Throttle Body
dan berbagai hal lainnya mengenai kondisi kendaraan.
Saat ini, telah banyak beredar Bluetooth OBD-II Transmitted yang mampu mengirimkan signal OBD-II melalui perangkat tersebut. Sehingga, berbagai perangkat smartphone dapat menampilkan data-data tersebut dengan mengunduh program aplikasi khusus untuk Bluetooth OBD-II.