Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 10
harga sebelum diskonRp75.000
Subtotal
Rp63.750
Buku Kitab Pitutur Luhur Jawa Ki Ageng Suryomentaran - Paramudya Wagindra - Java Book
Rp63.750
diskon 15%
Harga sebelum diskon Rp75.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Agama dan Filsafat
Kitab Pitutur Luhur Jawa Ki Ageng Suryomentaran
Penulis : Paramudya Wagindra
Penerbit : Java Book
Dimensi : 14 x 20 cm
Tebal : 236 halaman
Buku baru, original, dan bersegel
Harga : Rp. 75.000
Sinopsis :
Ki Ageng Suryomentaram adalah seorang pangeran dari Keraton Yogyakarta yang memilih menjadi orang biasa karena rasa jemunya terhadap kehidupan keraton. Setiap hari kehidupannya hanya dipenuhi dengan interaksi ndoro dan abdi dimana interaksi ini hanya ada "yang disembah", "yang dihiba hiba", "yang diperintah". Disini berlaku aktivitas dangu, dawuh, duka, drana (bertanya, memerintah, marah, memberi hadiah). Apalagi di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Ki Ageng Suryomentaram melihat masyarakat Jawa sangat tidak bisa mandiri, miskin, dan keterbelakangan secara pendidikan.
Kekecewaan dan kegelisahannya inilah menjadi dasar atas pemikirannya untuk merangkum, menyusun, dan meletakkan dasar-dasar Jiwa Kramadangsa yaitu konsep yang menyatukan antara aku dan berbagai keinginan. Dimana Ki Ageng Suryomentaram lebih menekankan pada raos tinimbang mikir (rasa daripada nalar) dimana nalar akan merintangi kebebasan manusia.
Oleh karena itu dalam ceramah-ceramahnya, Ki Ageng Suryomentaram lebih banyak mengolah tentang rasa dan memperkenalkan tentang kawruh jiwa sebagai cara untuk meraih kebahagiaan yang sejati. Selain itu, buku ini juga membahas tentang filsafat hidup, jiwa persatuan, menyembah Yang Kuasa, kawruh pamomong, Ilmu perkawinan, pergaulan. dan sebagainya.
Penulis : Paramudya Wagindra
Penerbit : Java Book
Dimensi : 14 x 20 cm
Tebal : 236 halaman
Buku baru, original, dan bersegel
Harga : Rp. 75.000
Sinopsis :
Ki Ageng Suryomentaram adalah seorang pangeran dari Keraton Yogyakarta yang memilih menjadi orang biasa karena rasa jemunya terhadap kehidupan keraton. Setiap hari kehidupannya hanya dipenuhi dengan interaksi ndoro dan abdi dimana interaksi ini hanya ada "yang disembah", "yang dihiba hiba", "yang diperintah". Disini berlaku aktivitas dangu, dawuh, duka, drana (bertanya, memerintah, marah, memberi hadiah). Apalagi di bawah pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Ki Ageng Suryomentaram melihat masyarakat Jawa sangat tidak bisa mandiri, miskin, dan keterbelakangan secara pendidikan.
Kekecewaan dan kegelisahannya inilah menjadi dasar atas pemikirannya untuk merangkum, menyusun, dan meletakkan dasar-dasar Jiwa Kramadangsa yaitu konsep yang menyatukan antara aku dan berbagai keinginan. Dimana Ki Ageng Suryomentaram lebih menekankan pada raos tinimbang mikir (rasa daripada nalar) dimana nalar akan merintangi kebebasan manusia.
Oleh karena itu dalam ceramah-ceramahnya, Ki Ageng Suryomentaram lebih banyak mengolah tentang rasa dan memperkenalkan tentang kawruh jiwa sebagai cara untuk meraih kebahagiaan yang sejati. Selain itu, buku ini juga membahas tentang filsafat hidup, jiwa persatuan, menyembah Yang Kuasa, kawruh pamomong, Ilmu perkawinan, pergaulan. dan sebagainya.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan