5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
4 rating • 1 ulasan
5(4)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 2
harga sebelum diskonRp69.900
Subtotal
Rp68.502
Buku Islam di Mata Sukarno Kumpulan Pidato Islam Bung Karno (Original)
Rp68.502
diskon 2%
Harga sebelum diskon Rp69.900
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Sosial-Politik
Judul Buku: Islam di Mata Sukarno (Kumpulan Pidato Islam Bung Karno)
Penyunting: Didik Hariyanto
Penerbit: GDN Press
ISBN: 978-602-50608-1-6
Tebal: v + 226 Halaman
Kondisi Buku: Original, Baru dan Tersegel
Harga Normal: Rp70.000
Saya dengan merasa terharu dan mengucap terima kasih, telah digelari oleh Konferensi Islam Asia-Afrika ini dengan gelar sebagai tertulis di sana; dan sebagai tertulis di dalam piagam: Pahlawan Islam dan Kemerdekaan. Sudah barang tentu saya mengucap banyak terima kasih dan merasa terharu. Tetapi saudara-saudara, sebenarnya saya merasa tidak pantas atau belum pantas mendapat gelar yang demikian itu. Tadi malam di dalam ucapan saya di Istana Bogor, saya ucapkan apa yang sudah beratus-ratus, beribu-ribu kali saya katakan. Orang memberi julukan kepada saya, ada yang memberi julukan Paduka Yang Mulia Presiden; saya dinamakan Presiden Republik Indonesia; saya dinamakan Perdana Menteri daripada pemerintahan Republik Indonesia; saya dijadikan Mandataris daripada MPRS; saya diberikan kedudukan Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Tetapi tadi malam saya ulangi buat kesekian kalinya, jikalau umpamanya dada saya ini disobek; dibuka, maka di dalam dada saya hanya tertulis satu perkataan, yaitu: “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”.
Penyunting: Didik Hariyanto
Penerbit: GDN Press
ISBN: 978-602-50608-1-6
Tebal: v + 226 Halaman
Kondisi Buku: Original, Baru dan Tersegel
Harga Normal: Rp70.000
Saya dengan merasa terharu dan mengucap terima kasih, telah digelari oleh Konferensi Islam Asia-Afrika ini dengan gelar sebagai tertulis di sana; dan sebagai tertulis di dalam piagam: Pahlawan Islam dan Kemerdekaan. Sudah barang tentu saya mengucap banyak terima kasih dan merasa terharu. Tetapi saudara-saudara, sebenarnya saya merasa tidak pantas atau belum pantas mendapat gelar yang demikian itu. Tadi malam di dalam ucapan saya di Istana Bogor, saya ucapkan apa yang sudah beratus-ratus, beribu-ribu kali saya katakan. Orang memberi julukan kepada saya, ada yang memberi julukan Paduka Yang Mulia Presiden; saya dinamakan Presiden Republik Indonesia; saya dinamakan Perdana Menteri daripada pemerintahan Republik Indonesia; saya dijadikan Mandataris daripada MPRS; saya diberikan kedudukan Panglima Tertinggi seluruh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Tetapi tadi malam saya ulangi buat kesekian kalinya, jikalau umpamanya dada saya ini disobek; dibuka, maka di dalam dada saya hanya tertulis satu perkataan, yaitu: “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”.
Ada masalah dengan produk ini?