Silvia Federici - Perempuan dan Perburuan Penyihir (ORI/Asli)

Judul: Perempuan dan Perburuan Penyihir
Penulis: Silvia Federici
Penerbit: Penerbit Independen
Kondisi buku: Ori, baru, dan segel
Harga normal: Rp75.000

PENYIHIR YANG SEBENARNYA TIDAK SEPERTI YANG KITA KIRA

Jika kamu mendengar kata penyihir, apa yang terbersit di benak kawan-kawan? Pasti perempuan tua buruk rupa yang jahat karena punya ilmu hitam bukan?

Pemaknaan "penyihir" seperti demikian sebenarnya keliru. Makna "penyihir" awalnya adalah bidan atau dukun beranak dan peramal. Akan tetapi pemaknaan itu berubah seketika ketika abad ke 14 sampai abad ke 16. Para perempuan tua yang beraktifitas sebagai dukun anak atau peramal, diburu dan diteror. Sepanjang abad itu sekitar puluhan ribu perempuan dibunuh dengan kejam: ada yang digantung di alun-alun, diseret hingga meninggal, dan dibakar hidup-hidup.

Buku Silvia Federici "Perempuan dan Perburuan Penyihir" memperlihatkan peristiwa itu secara dalam. Para perempuan (penyihir) menjadi sasaran pembantaian, karena mereka dianggap memprovokasi warga lain untuk menolak pemagaran tanah publik menjadi privat (enclusure). Status sosial mereka sebagai dukun anak dan peramal yg menempati posisi istimewa, membuatnya memiliki pengaruh besar di masyarakat. Sementara akibat pemagaran tanah, mereka menjadi kehilangan sumber penghidupannya: lahan pertanian dan ladang peternakan. Mereka akhirnya menggelandang dan miskin, dengan usia renta, sulit bagi mereka menjadi buruh upahan.

Menggerutu, mendatangi rumah ke rumah, membuat kekacauan, menjadi salah satu tindakan perlawanan perempuan itu. Karena dinilai mengancam kekuasaan, mereka kemudian diburu dan dibunuhi secara paksa. Teror perburuan penyihir ini adalah tindakan untuk melembagakan kepatuhan perempuan dan mereduksi peran mereka.