Buku ini mengelaborasi perjalanan panjang Islam di China sejak ribuan warsa era kedinastian sampai mempunyai pemeluk lebih dari 30 juta jiwa di bawah rezim Partai Komunis China sekarang.
Novi Basuki, penulis buku ini secara ketat menelaah ratusan jilid naskah China kuno untuk mendedahkan dengan detail beragam aspek keislaman di China: mulai dari hal-hal umum semisal bagaimana Islam menyebar di sana, bagaimana Muslim diperlakukan dari masa ke masa, bagaimana ulama- ulama serta umat Islam China merespons dan beradaptasi dengan perubahan kebijakan penguasa, sampai hal-hal spesifik seperti habib keturunan Rasulullah yang menjadi gubernur di China, menjalarnya gerakan Wahabi, dan Yahudi yang menjadi penerjemah Al Quran pertama dalam bahasa China.
Penulis juga menyigi kompleksitas persoalan Muslim Uighur di Xinjiang dari pelbagai sisiTak ketinggalan Cheng Ho yang dipertanyakan agamanya, kehajiannya, dan perannya dalam Islamisasi Nusantara. Singkat kata, inilah buku yang akan memberikan perspektif baru tentang bagaimana melihat China dan hubungannya dengan Islam.
Nabi Muhammad SAW secara spesifik memerintah kita untuk menuntut ilmu sampai ke negeri China. Mengapa? Salah satu jawabannya ada di dalam buku ini. Buku yang harus dikoleksi oleh siapa saja yang menaruh perhatian pada kajian Islam dan sejarah. Buku yang mencerahkan.
(A Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama)
Sebuah ketekunan dan keahlian Novi menyisir karya-karya penting yang ditulis dalam
bahasa China klasik serta dokumen-dokumen kontemporer untuk mengungkap bagaimana sesungguhnya keadaan penganut agama Islam di China dulu dan sekarang. Novi menjelaskan perkembangan agama Islam di China daratan dan segala kontroversi
seputarnya, termasuk kaum Muslim di Xinjiang, Uighur.
(Natalia Soebagjo, M-A-, Yayasan Pusat Studi Cina)