Atur jumlah dan catatan
Stok Total: 15
Subtotal
Rp240.000
ORANG LAUT BAJAK LAUT RAJA LAUT : SEJARAH KAWASAN LAUT SULAWESI ABAD XIX - A.B.LAPIAN - TMBOOKSTORE
Rp240.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Semua Etalase
Lebih dari separuh wilayah Indonesia terdiri dari laut, tapi sayangnya studi sejarah kita terlalu mementingkan daratan. Istilah bahari, menurut Kamus Umum, berarti zaman purba kala, dahulu kala. Dengan kata lain, pengertian bahari dan zaman dahulu kala sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat sampai-sampai dianggap sebagai suatu sinonim. Perhatikan pula bahwa istilah kepulauan dalam bahasa Inggris, archipelago, berasal dari bahasa Yunani arch (besar, utama), dan pelagos (laut). “Jadi archipelagic state sebenarnya harus diartikan ‘negara laut utama’ yang ditaburi dengan pulau-pulau, bukan negara pulau-pulau yang dikelilingi laut.”
Begitulah Adrian B. Lapian, ahli sejarah maritim, mengingatkan kita melalui karya klasiknya ini, “Jangan lupa lautan.” Demi fokus yang lebih mendalam dan karena keterbatasan sumber tulisan, Lapian memilih untuk membatasi penelitian ini pada kawasan Sulawesi di abad XIX. Dibagi menjadi enam bab termasuk pendahuluan dan penutup, dengan komprehensif dan bertahap Lapian memberi uraian mengenai keadaan fisik dan penduduk kawasan Sulawesi, sebelum kemudian secara spesifik membahas masyarakatnya berdasarkan tiga tipe ideal: orang laut, bajak laut, dan raja laut.
Tipologi ini dibuat untuk memudahkan deskripsi masalah yang begitu kompleks, karena kategori ‘bajak laut’ telah dengan terlalu kabur digunakan untuk pihak ‘lain’ yang melakukan tindakan kekerasan di kawasan laut. Lapian mengingatkan kita untuk melihat apa yang disebut sebagai pemberantasan ‘bajak laut’ (di abad XIX) dalam kaitannya dengan politik imperialisme di Asia Tenggara, dan alasan untuk mengadakan intervensi dalam pemerintahan setempat.
Begitulah Adrian B. Lapian, ahli sejarah maritim, mengingatkan kita melalui karya klasiknya ini, “Jangan lupa lautan.” Demi fokus yang lebih mendalam dan karena keterbatasan sumber tulisan, Lapian memilih untuk membatasi penelitian ini pada kawasan Sulawesi di abad XIX. Dibagi menjadi enam bab termasuk pendahuluan dan penutup, dengan komprehensif dan bertahap Lapian memberi uraian mengenai keadaan fisik dan penduduk kawasan Sulawesi, sebelum kemudian secara spesifik membahas masyarakatnya berdasarkan tiga tipe ideal: orang laut, bajak laut, dan raja laut.
Tipologi ini dibuat untuk memudahkan deskripsi masalah yang begitu kompleks, karena kategori ‘bajak laut’ telah dengan terlalu kabur digunakan untuk pihak ‘lain’ yang melakukan tindakan kekerasan di kawasan laut. Lapian mengingatkan kita untuk melihat apa yang disebut sebagai pemberantasan ‘bajak laut’ (di abad XIX) dalam kaitannya dengan politik imperialisme di Asia Tenggara, dan alasan untuk mengadakan intervensi dalam pemerintahan setempat.
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI

Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan