READY STOCK ! Bertanda-tangan asli author. Buku Mental Tempe: Mencari Sang Makanan Harapan. Selama 8 bulan, sejak April 2021 hingga Desember 2021, saya menulis buku ini hampir setiap malam sebelum tidur. Motivasinya? Ingin berbagi serunya petualangan menyaksikan ‘dunia tempe’ bergetar di berbagai negara — dalam perjalanan studi saya menempuh S3 di Massachusetts, AS. Mulai dari berjuang mencari kampus dan beasiswa, nekat berangkat tanpa pendanaan, bekerja di dapur, bepergian ke beberapa negara dari 24 negara yang sudah dikunjungi, bertemu tokoh-tokoh bersejarah, meneliti dan melihat sendiri efek berbagai makanan terhadap sel kanker di lab, hingga mendirikan dan menjalankan perusahaan di Inggris dari Indonesia. . Buku ini ditulis untuk berbagi berbagai pelajaran hidup yang hadir dalam berbagai bentuk, baik yang menyenangkan maupun menyedihkan. Isi buku ini adalah cerita kemenyeluruhan hidup yang terlalu kompleks itu diringkas menjadi materi sosial media. . Dalam perjalanan dalam buku ini, filosofi Mental Tempe tidak bisa tidak didefinisikan ulang — menjadi sesuatu yang positif, menggambarkan mentalitas untuk tetap menjunjung identitas dan nilai-nilai Indonesia, meskipun selama ini mungkin dianggao inferior di dunia internasional. Seperti tempe yang telah lama dianggap biasa saja, hingga fakta-fakta ilmiah sekarang mengangkatnya — padahal, dulu tempe adalah hidangan keluarga kerajaan. Lingkaran penuh. Bangkit kembali. . Semoga menjadi dialog.