Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Beli Lokal
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: 60

harga sebelum diskonRp96.000

Subtotal

Rp67.200

Buku Godot di Amerika dan di Indonesia: Suatu Studi Banding

Rp67.200
diskon 30%
Harga sebelum diskon Rp96.000

Pilih edisi: 1 edisi

Pilih spesifikasi: 1 spesifikasi

  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Buku Sosial Budaya
Penelitian Bakdi Soemanto ini mendeskripsikan dan menguraikan proses perkembangan drama Indonesia pada tahun 1960-an dan 1970-an, ketika kecenderungan ke arah teknik penulisan naskah absurd mencapai puncaknya. Naskah-naskah yang diikutkan dalam sayembara penulisan naskah drama yang diselenggarakan Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 1970an merupakan bukti yang tidak terbantah. Juga pementasan yang diselenggarakan oleh begitu banyak kelompok teater, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar dan kecil lain, merupakan indikasi betapa besar pengaruh teater absurd terhadap perkembangan teater kita. Beberapa naskah drama yang dihasilkan oleh Putu Wijaya, Vredi Kastam Marta, Akhudiat, Yudhistira Ardi Noegraha, dan Noorca Marendra—misalnya—membuktikan bahwa tradisi teater absurd ada di Indonesia.
Istilah teater absurd dipergunakan, antara lain oleh Martin Esslin untuk jenis teater yang mengungkapkan kegagalan bahasa sebagai alat komunikasi, seperti yang juga disampaikan oleh Eugene lonesco, salah seorang penulis teater absurd yang drama-dramanya pernah juga diterjemahkan dan dipentaskan di sini. Ketiadaan komunikasi itu dicerminkan dalam alur yang tidak jelas ujung pangkalnya, penokohan yang tidak juntrung perkembangannya, ujung dan pangkal yang ternyata sama atau serupa, dan tentu saja dialog yang tidak menunjukkan adanya saling memahami di antara tokoh-tokohnya.
Dalam uraiannya ini, Bakdi Soemanto mengungkapkan bahwa ternyata apa yang telah terjadi di negeri ini mirip dengan yang telah berlangsung di Amerika Serikat. Pementasan Waiting for Godot mendapat sambutan tidak hanya dari khalayak, tetapi juga dari beberapa dramawan. Resepsi dramawan seperti Jack Gelber dan Edward Albee atas karya Beckett itu telah menghasilkan jenis drama baru yang oleh Esslin kemudian juga digolongkan ke dalam teater absurd. Dengan bertumpu pada analisis atas Waiting for Godot, karangan yang ditulis dengan sangat lancar ini telah berhasil memberikan gambaran dan uraian mengenai berlangsungnya proses pengaruh gaya penulisan, reproduksi ideologi, dan usaha untuk mengungkapkan berbagai masalah yang dirasa tidak bisa lagi diungkapkan dengan cara yang sebelumnya telah ada.
978-602-386-578-9
Cetakan Pertama, April 2020
Tebal 358 halaman
Ukuran 15,5 cm x 23 cm

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

5.0/ 5.0

100% pembeli merasa puas

2 rating • 1 ulasan

5(2)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%