Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori

Black

Atur jumlah dan catatan

Stok: 20

Subtotal

Rp196.000

Chasen bamboo matcha stirrer whisker frother - Black

Rp196.000

Pilih warna: Black

  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Tea - Matcha
MERKO Chasen atau Pengaduk Matcha dari Bambu
Catatan: aktivasi dulu sebelum di gunakan.


SKU:MK-2219 - Yellow
SKI: MK-2220 - Black/Violet bamboo

Spesifikasi Chasen:
Material: Bambu kuning
Tabung Akrik: d57x 114mm
Ukuran chasen: gagan d27mm tinggi 104mm
Jumlah Lidi: Sekitar 72-78 lidi bagian luar saja.
Merek: Merko
Kemas dalam Botol akrilik.
Hand made.

Pertama kali pemakaina: Aktivasi Chasen
1. Keluarkan Chasen dari dalam silinder penyimpanan
2. Lepaskan aksesories di ujung lidi chasen
3. Rendam Chasen ke dalam air panas yang bersih selama beberapa menit sampai lidi bagian dalam mekar dan terbuka merata.
4. Tiris kering, Chasen sudah teraktivasi dan siap untuk di gunakan.

Perawatan:
Perhatian: untuk performa dan masa pakai, gunakan chasen hanya untuk mengaduk pure matcha (tanpa gula atau susu).
1. Adug matcha dengan mengikuti petunjuk para master.
2. Bilas chasen dengan air bersih setelah pemakaian
3. Tiris kering, taruh chasen di stand khusus, supaya lidi lidi akan terbentuk kembali untuk pemakain lanjut.
4. Chasen stand baiknya terbuat dari keramik atau kaca untuk menghindari jamur karna resapan air atau zat lainnya.
5. Bila tidak di pakai dalam waktu yg lama, bilas bersih chasen, di tiris kering, di taruh di cahasen stand dan di masukan ke dalam pengering piring utk mengeringkan chasen.
6. Simpan di tempat terbuka yang bebas debu dengan arah ke aras.
7. Bila chasen sudah patah jari-jarinya, sudah saatnya untuk menganti yang baru.


Chasen, atau pengaduk matcha dari bambu, merupakan alat penting dalam budaya persiapan minuman bubuk teh hijau Jepang yang telah ada selama ribuan tahun. Kini, alat ini semakin populer di Indonesia. Ritual menyeduh teh ini dikenal sebagai Tea Ceremony, Chadou, atau Cha Dao, yang berarti "Kebijaksanaan Teh".

Cara Pembuatan Minuman Matcha:

- Masukkan beberapa gram bubuk matcha ke dalam mangkuk khusus (model bowl).
- Tambahkan air panas secukupnya.
- Aduk menggunakan Chasen dengan pola tertentu untuk meratakan campuran bubuk teh halus dan air.
- Proses ini memerlukan pelatihan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Busa teh yang dihasilkan akan terlihat halus dan lembut.
- Adukan yang baik akan meningkatkan cita rasa teh, membuatnya lebih nikmat.

Fitur:

Proses produksi sikat bambu (chasen) dilakukan dengan tangan dan dipanggang dengan api kecil secara hati-hati.

Setelah Chasen terkena air, bagian luar dan dalam lidi akan melengkung secara alami. Ini adalah fenomena normal yang terjadi pada semua alat Chasen.

Asal Usul Matcha di China
Awal Mula di Dinasti Tang (618–907 M)

Matcha berawal dari praktik mengonsumsi bubuk teh hijau di China selama Dinasti Tang.

Pada masa ini, daun teh dikukus, dikeringkan, dan dihaluskan menjadi bubuk, kemudian dicampur dengan air panas untuk diminum.

Metode ini dikenal sebagai luo cha (teh bubuk).

Perkembangan di Dinasti Song (960–1279 M)

Pada Dinasti Song, metode penyajian teh bubuk semakin populer.

Teh bubuk disiapkan dengan cara dikocok menggunakan sikat bambu, mirip dengan cara penyajian matcha modern.

Budaya minum teh bubuk ini kemudian dibawa ke Jepang oleh para biksu Buddha yang belajar di China.

Perjalanan Matcha ke Jepang
Dibawa oleh Biksu Buddha (Abad ke-12)

Matcha diperkenalkan ke Jepang oleh biksu Zen bernama Eisai (1141–1215), yang membawa biji teh dan pengetahuan tentang teh bubuk dari China.

Eisai menanam teh di kuil-kuil Jepang dan mempromosikan konsumsi matcha sebagai bagian dari praktik meditasi Zen.

Ia juga menulis buku berjudul Kissa Yōjōki (喫茶養生記), yang menjelaskan manfaat kesehatan dari minum teh.

Pengembangan Budaya Teh di Jepang

Matcha menjadi populer di kalangan bangsawan dan samurai Jepang sebagai simbol status dan spiritualitas.

Pada abad ke-15, Murata Jukō dan Sen no Rikyū mengembangkan chanoyu (upacara minum teh) yang kita kenal sekarang.

Upacara teh ini menekankan kesederhanaan, harmoni, dan keindahan alam, yang menjadi inti dari filosofi wabi-sabi.

Modernisasi dan Globalisasi

Pada abad ke-20, matcha tidak hanya digunakan dalam upacara teh tradisional, tetapi juga menjadi bahan populer dalam makanan dan minuman modern, seperti es krim, kue, dan latte.

Kini, matcha telah menjadi simbol budaya Jepang yang mendunia, dengan popularitasnya menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Perbedaan Matcha China dan Jepang
China: Matcha China lebih fokus pada konsumsi sehari-hari dan kurang menekankan aspek ritualistik.

Jepang: Matcha Jepang dikaitkan dengan upacara teh yang penuh makna filosofis dan spiritual, serta diproduksi dengan standar kualitas yang tinggi.

Dari China ke Jepang, matcha telah mengalami transformasi dari sekadar minuman menjadi simbol budaya yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai estetika, spiritualitas, dan harmoni.

Merko Chasen / Matcha Whisk
Terbuat dari bambu yang di pilih khusus, dan di buat oleh para master di China yang sudah
berpengalaman sejak zama ke kaisaran abad 12.

Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

5.0/ 5.0

100% pembeli merasa puas

11 rating • 4 ulasan

5(11)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%