4.8/ 5.0
100% pembeli merasa puas
5 rating • 4 ulasan
5(4)80%
4(1)20%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 4
Subtotal
Rp38.000
Sejarah Baitullah
Rp38.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Zaman
Penulis: Fathi Fawzi Abdul Muthi
Penerbit: ZAMAN
Jumlah Halaman: 250
Kertas : Bookpaper
ISBN: 978-602-1687-57-4
Ukuran: 13 x 20.5 cm
Berat: 208 Gram
Stock: Tersedia
Nilai buku ini
Harga Normal: Rp 35.000
Ke sanalah menghadap semua hasrat dan kerinduan umat. Ke sanalah ketundukan dan kekhusyukan ditunjukkan oleh setiap muslim dalam shalat. Ia tetap kokoh berdiri meskipun nafsu serakah banyak manusia mencoba meruntuhkan dan menghancurkannya. Ia tetap tegak di pusat bumi meskipun bencana dan malapetaka meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya. Tuhan sendiri yang menjaganya ketika Abrahah menyerbu dengan pasukan gajahnya; ketika Abdul Muttalib membiarkan dan lebih mementingkan dua ratus ekor untanya yang dirampas Abrahah.
Pada beberapa lintasan sejarah, darah manusia pernah tertumpah di sana. Kesesatan dan penyimpangan pernah bersemayam di dalamnya. Namun, berkali-kali ia dikotori dan dinistakan, berkali-kali Tuhan melindungi dan menyucikannya kembali.
Empat puluh abad telah berlalu sejak Nabi Ibrahim meninggikan fondasinya. Hingga kini, ia tetap menjadi kiblat hati semua umat Islam di seluruh penjuru bumi.
Penerbit: ZAMAN
Jumlah Halaman: 250
Kertas : Bookpaper
ISBN: 978-602-1687-57-4
Ukuran: 13 x 20.5 cm
Berat: 208 Gram
Stock: Tersedia
Nilai buku ini
Harga Normal: Rp 35.000
Ke sanalah menghadap semua hasrat dan kerinduan umat. Ke sanalah ketundukan dan kekhusyukan ditunjukkan oleh setiap muslim dalam shalat. Ia tetap kokoh berdiri meskipun nafsu serakah banyak manusia mencoba meruntuhkan dan menghancurkannya. Ia tetap tegak di pusat bumi meskipun bencana dan malapetaka meluluhlantakkan kawasan di sekitarnya. Tuhan sendiri yang menjaganya ketika Abrahah menyerbu dengan pasukan gajahnya; ketika Abdul Muttalib membiarkan dan lebih mementingkan dua ratus ekor untanya yang dirampas Abrahah.
Pada beberapa lintasan sejarah, darah manusia pernah tertumpah di sana. Kesesatan dan penyimpangan pernah bersemayam di dalamnya. Namun, berkali-kali ia dikotori dan dinistakan, berkali-kali Tuhan melindungi dan menyucikannya kembali.
Empat puluh abad telah berlalu sejak Nabi Ibrahim meninggikan fondasinya. Hingga kini, ia tetap menjadi kiblat hati semua umat Islam di seluruh penjuru bumi.
Ada masalah dengan produk ini?