5.0/ 5.0
100% pembeli merasa puas
1 rating • 0 ulasan
5(1)100%
4(0)0%
3(0)0%
2(0)0%
1(0)0%
Atur jumlah dan catatan
Stok Total: Sisa 5
Subtotal
Rp100.000
Belajar Mencintai Papua: Menantikan Paskah (Ferry Sutrisna Wijaya)
Rp100.000
- Kondisi: Baru
- Min. Pemesanan: 1 Buah
- Etalase: Buku Bagus
Ferry Sutrisna Wijaya
342 hlm, 120 x 200 mm
Pustaka KSP Kreatif
Pastor Ferry, seorang imam Keuskupan Bandung, berkunjung dan tinggal beberapa saat di tengah jemaat katolik di sebuah desa Papua. Dalam perjalanannya, ia membuat serangkaian tulisan yang merefleksikan pengalaman pribadinya, menggambarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan, dan alami di Papua. Ia bicara tentang alam, tempat, orang, dan cara hidup, tapi juga tentang gagasan, citacita, dan harapan.
Bunga rampai ini mengumpulkan catatan-catatan itu beserta tulisantulisan lain dari berbagai pihak yang dalam caranya masing-masing mencintai Papua.
ENDORSEMENT
Selama ini saya membayangkan bagaimana sulitnya menghadirkan damai bagi warga Papua. Rasanya kekhawatiran saya itu sekarang mendapatkan jawabannya. Ada harapan dan keyakinan akan perdamaian di Papua. — Nila M Widyarini
Banyak orang datang ke tanah Papua dan pergi begitu saja dengan tangan kosong. Tetapi tidak Romo Ferry. Anda datang, melihat, dan menulis tentang kami. Buku ini adalah kado untuk kita semua. — Markus Haluk
Semoga tulisan-tulisan ini mengisi relung hati mereka yang mengambil keputusan untuk Tanah Papua dan manusia yang hidup di atasnya. — Yohanes Rusmanta
Kalaulah Gereja Katolik adalah benar satu tubuh, mestinya penderitaan dan sukacita Gereja Papua pun dirasakan bagian anggota tubuh lainnya. Buku ini punya arti bukan saja bagi kami di Papua, tapi juga bagi Indonesia dan Gereja universal. — Octovianus Mote
Romo Ferry dahsyat. Terima kasih atas karya satu buku ini. Puji Tuhan. — Mgr. Yan Matopai You
342 hlm, 120 x 200 mm
Pustaka KSP Kreatif
Pastor Ferry, seorang imam Keuskupan Bandung, berkunjung dan tinggal beberapa saat di tengah jemaat katolik di sebuah desa Papua. Dalam perjalanannya, ia membuat serangkaian tulisan yang merefleksikan pengalaman pribadinya, menggambarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan, dan alami di Papua. Ia bicara tentang alam, tempat, orang, dan cara hidup, tapi juga tentang gagasan, citacita, dan harapan.
Bunga rampai ini mengumpulkan catatan-catatan itu beserta tulisantulisan lain dari berbagai pihak yang dalam caranya masing-masing mencintai Papua.
ENDORSEMENT
Selama ini saya membayangkan bagaimana sulitnya menghadirkan damai bagi warga Papua. Rasanya kekhawatiran saya itu sekarang mendapatkan jawabannya. Ada harapan dan keyakinan akan perdamaian di Papua. — Nila M Widyarini
Banyak orang datang ke tanah Papua dan pergi begitu saja dengan tangan kosong. Tetapi tidak Romo Ferry. Anda datang, melihat, dan menulis tentang kami. Buku ini adalah kado untuk kita semua. — Markus Haluk
Semoga tulisan-tulisan ini mengisi relung hati mereka yang mengambil keputusan untuk Tanah Papua dan manusia yang hidup di atasnya. — Yohanes Rusmanta
Kalaulah Gereja Katolik adalah benar satu tubuh, mestinya penderitaan dan sukacita Gereja Papua pun dirasakan bagian anggota tubuh lainnya. Buku ini punya arti bukan saja bagi kami di Papua, tapi juga bagi Indonesia dan Gereja universal. — Octovianus Mote
Romo Ferry dahsyat. Terima kasih atas karya satu buku ini. Puji Tuhan. — Mgr. Yan Matopai You
Ada masalah dengan produk ini?
ULASAN PEMBELI
Belum ada ulasan untuk produk ini
Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan