Download Tokopedia App
Tentang TokopediaMulai Berjualan PromoTokopedia Care
tokopedia-logo
Kategori
Atur jumlah dan catatan

Stok Total: Sisa 1

Subtotal

Rp155.000

ORIGINAL Tan Malaka MADILOG Materialisme Dialektika Logika Book Buku Resmi Literatur Klasik Literasi Classic Literature

Rp155.000
  • Kondisi: Baru
  • Min. Pemesanan: 1 Buah
  • Etalase: Semua Etalase
IG youthspot official cult


All prices includes all taxes and Tokopedia fees


"Banyak buku bagus yang akhirnya dilarang karena dianggap buku berbahaya bagi pikiran, misalnya MADILOG dari TAN MALAKA yang kaya dengan Logika, Satir. Tapi kalo orang kelihatan membaca nanti ditegur itu bahaya lho itu buku kiri. Tan Malaka meninggalkan buku yang akan kita ingat terus-menerus karena dicetak ulang sampai setelah reformasi. Madilog itu buku yang dilarang dulu di zaman orde baru, karena dianggap menyebarkan PKI atau komunisme, padahal itu buku yang mengajarkan cara berpikir Logika, cara memulai percakapan dengan menduelkan argumen yang kita sebut sebagai Dialektika, cara untuk melihat fungsi dari materi itu dalam upaya untuk membebaskan manusia dari metafisika yang membuat kita tidak mampu untuk berpikir rasional."


–Rocky Gerung


"Selama toko buku masih ada, selama itu pula pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan diurangi."


 "Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga."


"Air berkumpul dengan air, minyak berkumpul dengan minyak. Setiap orang berkumpul dengan jenis dan wataknya tersendiri."


"Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan merasa dirinya tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja hanya dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali."


"Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti mesin."


"Agama digunakan untuk menghibur orang miskin agar tidak memberontak, sementara kekayaan hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang."


"Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh para pemuda."


"Belajarlah dari Barat tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas."


"Keadilan tidak akan turun dari langit, ia harus diperjuangkan oleh mereka yang tertindas."


–Tan Malaka


Bangsa Indonesia memandang bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi oleh kekuatan keramat di alam gaib. Cara pandang ini, disebut-sebut oleh Tan Malaka sebagai logika mistika. Logika ini melumpuhkan karena ketimbang menangani sendiri permasalahan yang dihadapi, lebih baik mengharapkan kekuatan-kekuatan gaib itu sendiri. Karena itu, mereka (masyarakat Indonesia) mengadakan mantra, sesajen, dan doa-doa. Melihat kenyataan bangsanya yang masih terkungkung oleh logika mistika itu, Tan Malaka melahirkan Madilog.
Mendiang peneliti LIPI, Dr. Alfian pernah menyebutkan bahwa Madilog memang merupakan 'Magnum Opus', karya terbaik Tan Malaka, paling orisinal, berbobot, dan brilian. Buku ini juga masuk dalam Daftar 100 Buku yang Berpengaruh dan Berkontribusi terhadap Gagasan Kebangsaan Versi Majalah TEMPO.
Tan Malaka melihat kemajuan umat manusia harus melalui tiga tahap: Dari "logika mistika" lewat "filsafat" ke "ilmu pengetahuan" (sains). Dan selama bangsa Indonesia masih terkungkung oleh "logika mistika" itu, tak mungkin ia menjadi bangsa yang merdeka dan maju. Madilog merupakan jalan keluar dari "logika mistika" dan imbauan seorang nasionalis sejati buat bangsanya untuk keluar dari keterbelakangan dan ketertinggalan.


Judul Buku: Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika)
Penulis: Tan Malaka
Penerbit: Narasi
ISBN: 9786025792403
Dimensi: 14,5 x 21 cm Soft Cover
Tebal: iv + 560 hlm
Kondisi: New Sealed, Baru Dalam Segel Plastik


Bangsa Indonesia memandang bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi oleh kekuatan keramat di alam gaib. Cara pandang ini, disebut-sebut oleh Tan Malaka sebagai "logika mistika". Logika ini melumpuhkan karena ketimbang menangani sendiri permasalahan yang dihadapi, lebih baik mengharapkan kekuatan-kekuatan gaib itu sendiri. Karena itu, mereka (masyarakat Indonesia) mengadakan mantra, sesajen, dan doa-doa. Melihat kenyataan bangsanya yang masih terkungkung oleh "logika mistika" itu, Tan Malaka melahirkan Madilog.

Mendiang peneliti LIPI, Dr. Alfian pernah menyebutkan bahwa Madilog memang merupakan karya terbaik Tan Malaka, paling orisinal, berbobot, dan brilian. Naskah Madilog ditulis oleh Tan Malaka selama delapan bulan (15 Juli 1942-30 Maret 1943). Buku ini bukan semacam "ajaran partai" atau "ideologi proletariat", melainkan cita-cita Tan Malaka sendiri. Di mana, Madilog-sebagian besar mengikuti konsep materialistik-dialektik Fredrich Engels-sama sekali bebas dari buku-buku Marxisme-Leninisme yang menuntut ketaatan mutlak pembaca terhadap Partai Komunis.

Tan Malaka melihat kemajuan umat manusia harus melalui tiga tahap: Dari "logika mistika" lewat "filsafat" ke "ilmu pengetahuan" (sains). Dan selama bangsa Indonesia masih terkungkung oleh "logika mistika" itu, tak mungkin ia menjadi bangsa yang merdeka dan maju. Madilog merupakan jalan keluar dari "logika mistika" dan imbauan seorang nasionalis sejati buat bangsanya untuk keluar dari keterbelakangan dan ketertinggalan.

Tan Malaka menulis Madilog (Materialisme-Dialektika-Logika) untuk mengupayakan pentingnya cara berpikir yang baik, logis, rasional, dengan nalar akal sehat secara holistik dan komprehensif, bukan untuk membangun semangat ideologis.
Meskipun ditulis sebelum Indonesia merdeka, buku ini tetap relevan dibaca pada zaman sekarang untuk mendidik kita berpikir kritis dan inovatif.


Ada masalah dengan produk ini?

ULASAN PEMBELI

Toped Illustration

Belum ada ulasan untuk produk ini

Beli produk ini dan jadilah yang pertama memberikan ulasan